Depresi Kuliah dan Asmara

Depresi Kuliah dan Asmara
0 Komentar

Penemuan jasad dengan posisi menggantung di pohon mangga di kawasan Stadion Bima, Kota Cirebon, Minggu pagi (22/8), menimbulkan banyak spekulasi. Gantung diri kok banyak lukanya? Ya, sejumlah luka di bagian kaki membuat kabar beredar liar. Disebut-sebut bahwa korban dibunuh, lalu digantung. Tapi, keluarga punya pendapat lain. Bahkan menolak otopsi.=======================INISIALNYA AF (25). Anak dari Abdul Basit. Kuwu Kendal, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Kepada Radar, Abdul Basit mengatakan anaknya gantung diri diduga karena depresi. “Kayanya dia depresi karena berbagai persoalan,” terang Abdul Basit saat ditemui di kediamannya kemarin.
Dia menjelaskan, salah satu faktor depresi karena persoalan kuliah. “Anak saya kuliah dari tahun 2014 sampai sekarang belum lulus. Kuliah di Unswagati. Kata dosennya kalau empat bulan lagi belum selesai, katanya DO (drop out). Tapi kemarin-kemarin dia baru selesaikan skripsi,” ujar Basit.
Persoalan kedua, Basit menduga persoalan asmara. “Jadi anaknya saya itu rencana mau tunangan. Sudah pacaran sekitar lima tahun. Kan itu sempat putus nyambung. Jadi  saya menduga karena itu juga. Tetapi kata pacarnya sih baik-baik saja. Bahkan tadi malam sempat ketemu,” tuturnya.
Basit kembali mengungkapkan dirinya yakin anaknya mengalami depresi. Sehingga akibat depresi tersebut pasca ulang tahun anaknya pada 17 Agustus lalu, kemudian mengalami kecelakaan selama tiga hari berturut-turut. “Sejak Rabu atau Kamis itu anak saya mengalami kecelakaan tiga hari berturut-turut. Pertama naik mobil keserempet, dan yang kedua dan ketiga itu pakai motor. Kecelakaan sampai luka-luka badannya,” ujarnya.
Basit mengatakan dirinya menolak jika jenazah anaknya diotopsi. “Karena memang depresi anak saya itu. Karena masalah-masalah itu (kuliah dan asmara). Saat malam kejadian itu gak nginap di rumah. Memang sudah berapa malam ini tidak di rumah. Sudah biasa nginap di rumah temannya,” tuturnya.
Lalu, kapan terakhir bertemu anak? Basit mengaku tidak tahu persis kapan terakhir bertemu dengan sang anak.  “Terakhir kapannya, soalnya saya beberapa hari yang lalu juga keluar kota. Paling telepon saja saat malam Kamis itu, katanya dia lagi nginep di rumah temannya,” pungkas Basit. (den)

0 Komentar