Diduga Tertekan, Pasien Covid-19 Kabur

Diduga Tertekan, Pasien Covid-19 Kabur
RSUP PERSAHABATAN JAKARTA TMUR. FOTO JPNN
0 Komentar

jelasnya.

Lebih lanjut Ari menerangkan, ada
kemungkinan dalam situasi diisolasi selama dua pekan seseorang tertekan,
depresi juga sedih. Faktor lain mungkin karena kendala komunikasi. ”Susah juga.
Tidak seperti kalau merawat langsung juga. Ini kan dokter kalau merawat dia
seperti pakai baju astronot. Itu yang bikin secara komunikasi ada masalah
kendala,” kata dia.

Ari juga menekankan soal stigma
negatif dari masyarakat terhadap pasien positif Covid-19. Sesuatu yang bisa
menjadi kecemasan sendiri bagi pasien. ”Tambahan lagi begitu. Macam-macam lah.
Orang ini kan kecemasan stres tapi masing-masing berbeda,” lanjutnya.

Terpisah, Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam mengatakan pergerakan orang sebaiknya
dibatasi sebagai salah satu upaya dalam membatasi penyebaran dan penularan
virus Corona jenis baru yakni SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 di
masyarakat. ”Kuncinya mengatasi ini adalah mencegah pergerakan orang,” kata Ari
dalam konferensi pers di Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.

Baca Juga:Polres Amankan Puluhan Botol MirasPasar Keuangan Dunia Goncang

Dia menambahkan pergerakan orang
terutama ke wilayah yang terdapat kasus positif Covid-19 harus dibatasi.
Interaksi dengan orang suspect Covid-19 juga harus dicegah sebagai antisipasi
terinfeksi virus itu. Selain itu, masyarakat juga harus mendapatkan pendidikan
tentang cara terhindar dari virus tersebut. Yang terutama dalam pencegahan
penularan penyakit Covid-19 adalah kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan
kesehatan diri.

Penguatan daya tahan tubuh menjadi
hal utama, karena dengan daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah diri
terinfeksi penyakit. Selain itu, masyarakat harus memperhatikan kebersihan
terutama kebersihan tangan. Masyarakat diimbau untuk tidak sembarangan memegang
barang-barang yang ada di jalan-jalan untuk mengurangi keterpaparan. Karena
tidak menutup kemungkinan droplet yang mengandung kuman penyakit menempel di
benda-benda mati yang sering dikerumuni banyak orang.

Masyarakat juga semestinya cuci
tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer agar tangan tetap bersih.
Menggunakan hand sanitizer dengan 96 persen alkohol bisa menyebabkan virus yang
menempel di tangan mati dalam satu menit. Bagi mereka yang sakit seperti batuk
dan bersin, juga diharapkan menggunakan masker untuk mencegah penularan
penyakit lewat droplet kepada orang lain.

0 Komentar