Dishub Cegah Pungutan Liar di Pengujian Kendaraan

ilmi-adv dishub (5)
KREATIF: Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Drs Abraham Muhamad MSi, menunjukkan cucian kendaraan roda empat sebelum melakukan uji kir, kemarin (4/3). FOTO: ILMI YANFAUNNAS/RADAR CIREBON
0 Komentar

Dinas
Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon membangun inovasi baru untuk menyejahterakan
pegawainya. Yakni, dengan mendirikan Koperasi Wahana Grage. Tujuannya, menghindari
pungutan liar (pungli).

SAMSUL
HUDA, Weru 

KOPERASI
Wahana Grage yang berdiri sejak 2019 itu, menjadi pilot project Dinas Perhubungan se-antero nusantara. Salah satu
inovasi itu, wajib cuci mobil sebelum uji kir kendaraan.

“Beberapa
Kabupaten/Kota se-Indonesia mulai meniru ide kita dalam mendirikan
koperasi,” kata Kepala Dishub Kabupaten Cirebon, Drs Abraham Muhamad MSi,
saat menunjukkan cucian kendaraan roda empat sebelum melakukan uji kir, kemarin
(4/3).

Baca Juga:Pagar Sentra Batik Trusmi AmbrukWarga Sekitar Pembangkit Cirebon Power Ikuti Pelatihan Teknisi AC

Sebab,
kata dia, hasil cucian mobil yang masih menjadi prioritas penghasilan bagi
koperasi. Dalam sebulan, ada pemasukan bersih sekitar Rp50 juta sebagai
pemasukan utama. Tercatat, dalam sehari koperasi bisa mencuci sekitar 100
kendaraan, dan satu kendaraan cukup membayar Rp20 ribu saja.

“Jenis
mobil apa saja bayarnya Rp20 ribu saja. Tapi ini kan diwajibkan karena setiap kendaraan yang akan diuji keadaannya
harus bersih. Ini supaya sensor alat penguji tidak rusak,” tutur Abraham
didampingi Kasi Pengujian Kendaraan Bermotor dan Pengemudi Dishub, Eddy Suzendy.

Menurutnya,
ada empat alat sensor untuk mengecek kendaraan di bagian bawah. Di antaranya,
Pitlip, side slip, breaktester, dan speedometer tester. “Kalau tidak
dicuci dulu, bisa merusak alat sensor,” jelasnya.

Mantan
kepala Dinas Koperasi dan UKM itu menyampaikan, tujuan didirikannnya koperasi,
selain mencegah KKN dan pungli, juga untuk menyejahterakan pegawai Dishub. Saat
ini, anggota koperasinya ada 120 orang.

Namun,
usulan koperasi dengan nomor akta 116 tanggal 16 September 2019 tersebut, baru
bisa efektif berjalan empat bulan lalu. “Prosesnya panjang. Kita memang
koperasi simpan pinjam. Yang di dalamnya juga kita dirikan cucian mobil,”
tuturnya.

Abraham
menambahkan, tidak ada lagi celah dari penguji kendaraaan melakukan pungli.
Alasannya, semua pembayaran sudah langsung ditransfer ke BRI, yang setiap hari
nongkrong di tempat pengujian.

Justru
dengan adanya koperasi, nantinya akan ada pemasukan bagi anggota karena ke depan,
akan ada juga bengkel serta alat-alat kendaraan. Dari penghasilan itulah, akan
ada dana taktis yang tidak menyalahi aturan yang nantinya untuk kesejahteraan

0 Komentar