Diterjang Longsor, Jembatan Kedungmaung Greged Terancam Ambruk

ambruk
Jembatan di Desa Gumulung Tonggoh Kecamatan Greged terancam ambruk karena tergerus longsor. Foto: Deny Hamdani/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Dihantam arus sungai dan hujan deras, Jembatan Kedungmaung di Desa Gemulung Tonggoh Kecamatan Greged terancam ambruk.

Pasalnya, kaki penopang jembatan sudah tergerus longsor akibat derasnya arus Sungai Cikanci.

Kuwu Desa Gemulung Tonggoh, Agus Saefudin mengatakan, Jembatan Kedungmaung kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.

Menurutnya,  kaki penopang Jembatan Kedungmaung mengalami longsor sehingga rawan ambruk.

Baca Juga:Jadwal Sholat untuk Kabupaten Indramayu, Sabtu 11 Maret 2023Jadwal Sholat untuk Kabupaten Cirebon, Sabtu 11 Maret 2023

“Dua pilar penopang jembatan di bagian utara mengalami longsor karena tergerus oleh arus sungai yang begitu deras dan hujan dengan itensitas tinggi,” ujarnya.

Dijelaskan Agus, sudah dua kali kaki atau pilar jembatan mengalami longsor.

Longsor pertama, lanjutnya, terjadi di bagian utara sebelah kanan kaki jembatan pada tanggal 21 Januari 2023 sehingga sebabkan longsor.

“Yang kedua itu sebelah kiri bagian utara mengalami longsor, sehingga kaki jembatan bagian utara baik kanan ataupun kiri sama-sama sudah tergerus longsor sehingga rawan ambruk,” bebernya.

Namun, kata Agus, meskipun jembatan rawan ambruk, hingga kini belum ada penutupan jembatan.

“Masih bingung ditutup atau tidak, tapi sementara  belum ditutup, kita sudah pasanng tulisan peringatan karena pondasi jembatan sudah longsor, dan sampai saat ini masih dilalui oleh kendaraan,” ungkapnya.

Menurutnya, Jembatang Kedungmaung sangat vital bagi masyarakat karena menghubungkan ke Kecamatan Asjap baik ke Desa Munjul atau Buntet.

Baca Juga:KPU Cirebon Klaim Pelaksanaan Coklit Pemilu 2024 Sudah 100 PersenJadwal Sholat untuk Kota Cirebon, Sabtu 11 Maret 2023

“Jembatan itu merupakan akses utama warga melintas sehingga harus segera dilakukan penangnan perbaikan,” tandasnya.

Menurut Agus, warga harus memutar dengan jarak lebih dari 3 kilometer jika tidak melintasi jembatan tersebut.

“Jauh kalau enggak lewat Jembatan Kedungmaung, karena bisa lebih dari 3 km kalau memutar,” katanya.

Sejauh ini, pihaknya sudah melaporkan kondisi Jembatan Kedungmaung tersebut kepada BPBD Kabupaten Cirebon.

“Sudah dilaporkan ke BPBD karena ini kan berawal dari bencana longsor, mungkin nanti akan diteruskan BPBD ke dinas terkait,” ujarnya.

0 Komentar