Garuda ‘Ditahan’ 3 Hari di Kertajati setelah Evakuasi 69 WNI ABK Diamond Princess

GARUDA-INDONESIA-DITAHAN-DI-KERTAJATI
Pesawat Garuda yang mengangkut 69 WNI dari Yokohama, Jepang, mendarat di BIJB Kertajati, Minggu malam (1/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Foto: Anwar Baehaqi/Radar Majalengka
0 Komentar

MAJALENGKA – Sebanyak 69 WNI anak buah kapal (ABK) Diamond Princess tiba di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Minggu malam (1/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Proses pemindahan para WNI itu berjalan lancar.

Setelah tiba di Bandara Kertajati, mereka melewati tahapan semprot disinfektan. Mereka kemudian diangkut menggunakan 5 bus menuju pelabuhan khusus di area PLTU Indramayu.

Sementara itu, setelah
mendarat, pesawat Garuda Indonesia GA8750 (Airbus A330) itu tidak akan langsung
melakukan penerbangan. Pesawat itu ‘ditahan’ selama tiga hari di Kertajati untuk
proses sterilisasi.

Baca Juga:Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Jatuh Kecelakaan karena Lubang Jalan, Sempat Tak Sadarkan Diri dan Luka 18 Jahitan99 Persen Perusahaan Patuhi UMK Tahun 2020

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, sterilisasi pesawat akan dilakukan selama tiga hari. Tidak hanya pesawat, sterilisasi juga dilakukan di sejumlah area bandara.

“Tiga hari pesawat itu tidak bergerak dari tempatnya untuk sterilisasi oleh Kemenkes. Bandara sendiri juga dilakukan (sterilisasi, red) tapi tidak seintensif pesawat,” jelas Budi saat jumpa pers di BIJB Kertajati, Minggu (1/3).

Proses sterilisasi yang
membutuhkan waktu dan area yang luas itulah yang menjadi salah satu alasan BIJB
Kertajati dipilih sebagai tempat landing pesawat untuk evakuasi para WNI dari
Yokohama, Jepang, itu. Budi menyebutkan,
movement
penerbangan di Kertajati belum sepadat bandara lain.

Aktivitas penerbangan di BIJB Kertajati setiap harinya berakhir pada pukul 23.30 malam. Sehingga sangat memungkinkan untuk dilakukan proses evakuasi sekaligus sterilisasi.

“Bandaranya tidak terlalu ramai. Sehingga pada saat (pesawat evakuasi, red) landing, sudah tidak ada lagi pergerakan,” jelasnya.

Mengenai pemilihan pelabuhan, Budi menyebutkan Pelabuhan PLTU Indramayu dipilih karena dirasa lebih cocok dibanding Pelabuhan Cirebon. Mengingat, aktivitas Pelabuhan Cirebon cukup ramai.

“Cirebon itu pelabuhan umum. Banyak masyarakat di sana dan lebih fit yang di Indramayu,” tuturnya.

Baca Juga:Bimbingan Pranikah Beri Wawasan Pencegahan PenyakitAktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Cirebon

Sementara itu, Kementerian
Kesehatan RI meminta masyarakat tak perlu khawatir. Pasalnya, dalam proses
evakuasi ke Pulau Sebaru, sebanyak 69 ABK itu akan menjalani proses pemeriksaan
berlapis yang detail dan teliti.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah mengedepankan kehati-hatian dalam proses evakuasi. Ia menjelaskan, setibanya di BIJB Kertajati, para ABK itu disemprot disinfektan.

0 Komentar