Gubernur Jabar Resmikan Leuit, Ketahanan Pangan Berbasis Digital tanpa Hilangkan Budaya Lokal

ketahanan-pangan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyerahkan gabah kepada kuwu Babakan Losari Kabupaten Cirebon usai peresmian Ketahanan Pangan Digital Desa (Tapal Desa). Foto: Deny Hamdani/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID-Jawa Barat memiliki ketahanan pangan berbasis digital. Meskipun berbasis digital tapi tidak menghilangkan budaya lokal.

Hal tersebut terungkap saat Gubernur Jawa Barat HM Ridwan Kamil menghadiri Gebyar Desa yang ditandai dengan peresmian Leuit sebagai Ketahanan Pangan Digital Desa (Tapal Desa) di Desa Tersana Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon, belum lama ini.

Selain meresmikan 17 Leuit yang tersebar di Jawa Barat (Jabar), Kang Emil begitu gubernur Jawa Barat itu disapa, juga mengukuhkan Kelembagaan Masyarakat Hukum Adat (KMHA), memberikan penghargaan bagi BUMDes Bintang 5, dan menjadikan BUMDes sebagai pusat distribusi dan ekonomi sirkular tahun 2023.

Baca Juga:Satu Panggung dengan Ridwan Kamil saat Acara Gebyar Desa, Charly Van Houten: Gubernur Rasa PresidenInilah 4+ Solusi Mengatasi Uban pada USIA 40 TAHUN tanpa Pewarna Kimia, Cukup Gunakan 5 Bahan Alami Ini

“Selain peresmian Tapal Desa, dalam perayaan Gebyar Desa ini juga menonjolkan pengukuhan Kelembagaan Masyarakat Hukum Adat (KMHA) yang menjadi tonggak penting dalam menjaga keberlanjutan budaya dan identitas masyarakat adat di Jawa Barat,” ujar Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Dijelaskan Kang Emil, Gebyar Desa ini adalah wujud nyata dalam memamerkan keberhasilan pembangunan desa di Provinsi Jawa Barat dan menegaskan komitmennya untuk memajukan ketahanan pangan digital desa serta mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif.

“Gebyar Desa ini adalah bukti komitmen saya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan di tingkat desa, serta merayakan keberhasilan Provinsi Jawa Barat dalam upaya memajukan desa,” ujar Ridwan Kamil.

Ditegaskan Kang Emil, Provinsi Jawa Barat sangat peduli terhadap desa-desa. “Provinsi Jabar adalah satu-satunya yang memberikan dukungan sebesar ini kepada desa,” tandasnya.

Selama lima tahun terakhir, ungkapnya, Provinsi Jawa Barat telah meraih 548 penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang mencerminkan 548 perubahan signifikan dalam pembangunan desa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat, Dicky Saromi menyatakan bahwa Leuit sebagai gagasan orisinil dari gubernur Jawa Barat dalam menghadapi tantangan krisis pangan dan resesi di masa depan. Saat ini, ungkap Dicky, telah dibangun 29 Leuit di desa di Jawa Barat.

0 Komentar