Harga Garam di Indramayu Terjun Bebas, Satu Kilogram Cuma Dijual 1000 Rupiah

harga-garam
Harga garam rakyat petani pesisir pantura Bumi Wiralodra terjun bebas bersamaan dengan datangnya musim panen raya. Foto: Kholil Ibrahim/Radarcirebon.id
0 Komentar

INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID –Musim panen garam tiba tapi  harga garam krosok di tingkat petani justru terjun bebas, sehingga petani garam rakyat di pesisir pantura Bumi Wiralodra justru menjerit.

Dibandingkan dua-tiga bulan lalu, harga jualnya nyaris empat kali lipat lebih rendah. Sempat dihargai Rp5000 per kilogram, kini harganya hanya Rp1000 sekilo.

“Ya, sekarang harga garam lagi terjun bebas, di tingkat petani harganya cuma seribu perak sekilo,” sebut Ali Mustadi, petani garam rakyat asal Kecamatan Losarang kepada Radarcirebon.id, Jumat (4/8).

Baca Juga:Gebyar Kemerdekaan 2023, Tambah Daya Listrik PLN Cuma Rp170.845, Begini CaranyaBisa Nempel di Bibir hingga 12 Jam, Inilah 7 Lipstik Wardah Tahan Lama dan Anti Luntur untuk Penampilan Mempesona Seharian 

Penurunan harga, ungkapnya, terjadi sejak akhir dan awal bulan Agustus ini. Bersamaan dengan datangnya masa panen raya di sejumlah wilayah sentra garam di wilayah Kabupaten Indramayu.

Termasuk, di wilayah pesisir pantura Jawa Barat lainnya seperti Kabupaten Cirebon. Dampaknya, produksi garam melimpah, permintaan stagnan, harga garam tertekan.

“Hukum pasar berlaku. Kalau stok melimpah sementara permintaan stabil atau malah turun, ya harga jual garam pastinya anjlok,” sambungnya.

Menurut Ali Mustadi, panen raya garam masih akan terus berlangsung lama. Sepanjang musim kemarau ini. Harga jual garam bakal terus merosot tajam. Sampai ke titik terendah.

Itu jika pemerintah tidak segera melakukan intervensi. Pertama dengan dengan menekan para importir garam untuk secepatnya menyerap garam rakyat.

Sebab selama ini penyerapan garam terbesar itu dari para importir. Tidak hanya mengimpor saat terjadi kelangkaan garam, mereka memiliki tanggungjawab untuk menyerap garam rakyat ketika musim panen tiba.

“Ada lima importir besar yang bermain. Tapi entah kenapa, sampai dengan saat ini ketika musim panen raya garam tiba, mereka belum juga menyerap garam rakyat. Ada apa ini,” tanyanya.

Baca Juga:Berikut Ini 3 Cara Memakai Air Mawar Viva yang Benar Biar Kulit Wajah Glowing Sepanjang Hari, No Tipu-TipuInilah 7 Lipstik Wardah dengan Warna Natural, Bikin Bibir Menawan dan Penampilan Mempesona

Sementara PT Garam yang menjadi kepanjangan tangan pemerintah juga tidak melakukan hal yang sama. “Mestinya PT Garam juga terjun, serap garam petani supaya harganya stabil,” lanjutnya.

Kedua, lanjut Ali, pemerintah melalui kementerian terkait harus campur tangan dalam tata niaga garam. Dengan melakukan standarisasi harga melalui penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk garam rakyat. Sama halnya seperti harga gabah, beras maupun gula.

0 Komentar