HEBOH DARI CIREBON! Polisi Tipu Tukang Bubur Rp310 Juta, Janjikan Lolos Calon Bintara Polri

kabid humas polda jabar
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo menjelaskan mengenai penanganan kasus AKP SW yang menipu tukang bubur hingga Rp310 juta. Foto: Abdullah/Radar Cirebon.
0 Komentar

BERITA heboh dari Cirebon, polisi tipu tukang bubur Rp310 juta. Si oknum menjanjikan lolos calon Bintara Polri. Uangnya sudah diembat, anak tukang bubur tak kunjung jadi polisi.

Polisi tipu tukang bubur itu berpangkat AKP. Inisialnya SW. Ia pernah menjabat sebagai Kapolsek Mundu pada Polres Cirebon Kota.

Kasus polisi tipu tukang bubur ini menjadi perhatian nasional. Pada Senin 19 Juni 2023, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo hadir di Polres Cirebon Kota. Ia memimpin jumpa pers, menjelaskan kasus ini kepada media.

Baca Juga:Kapal Al Zaytun Langsung Disegel, Bupati Indramayu: Semua Sama, Tak Ada yang IstimewaVIRAL GUNUNG KUDA CIREBON LONGSOR, Ternyata Sengaja, Sudah Biasa, Ini Kata Pengelola

Ibrahim mengatakan SW sudah ditarik ke Polda Jabar untuk menjalani pemeriksan. Ibrahim menjelaskan, oknum polisi itu menipu warga yang berprofesi sebagai pedagang bubur bernama Wahidin.

Wahidin sendiri merupakan warga Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Dia sehari-hari berjualan bubur ayam di Taman Kopassus Serang, Banten. Dia mengenal AKP SW karena memang tetangganya di Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.

Nah, Dalam praktiknya, SW menjadi perantara penipuan yang dilakukan perempuan berinisial N di Jakarta. N ini pernah dinas di Mabes Polri dengan status ASN.

Ibrahim menjelaskan, penipuan ini terjadi pada tahun 2021. Kasus ini mencuat setelah korban meminta kejelasan mengenai anaknya yang dijanjikan menjadi anggota Polri. Karena tak ada kepastian, korban akhirnya membuat laporan.

Penyidik pun telah meningkatkan kasus penipuan oleh oknum polisi berinisial SW itu ke tahap penyidikan dengan memeriksa empat saksi.

Ia menyayangkan adanya tindakan oknum polisi yang menjadikan kegiatan rekrutmen calon anggota Polri sebagai modus penipuan.

Padahal, kata Ibrahim, proses rekrutmen itu sistemnya sangat ketat dan tidak bisa ditembus atau dipengaruhi siapa pun.

Baca Juga:BANYAK SOROTAN DAN KECAMAN! Begini Nasib Al Zaytun Kini, Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Indramayu Ambil Langkah Tegas!TERBARU! Ini Rencana Alur Pergerakan Jamaah Haji Indonesia pada Puncak Haji 2023

Dirinya dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya kepada siapapun yang menjanjikan bisa meloloskan pada proses rekrutmen Polri.

0 Komentar