Hikmah Gagal Bayar Pemkot Cirebon, Kata DPRD: Makanya, Jangan Terlalu Obral Proyek

soal bonus atlet
Sekda Kota Cirebon Agus Mulyadi bicara soal bonus atlet. Foto: radarcirebon.id.
0 Komentar

Meski Pemkot Cirebon telah mengajukan pinjaman ke Bank bjb, namun kewajiban tunda bayar tersebut tidak lantas bisa diselesaikan di awal bulan Maret ini. Seperti yang diharapkan para kontraktor.

Sebab, proses pengajuan pinjaman ke Bank bjb oleh Pemkot Cirebon memerlukan proses penyiapan syarat administrasi, serta waktu verifikasi persyaratan adminitrasi oleh pihak bank.

Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAP Pemkot Cirebon Drs Agus Mulyadi MSi menjelaskan, akhir Februari kemarin, sudah diwanti-wanti agar perangkat daerah terkait dapat menyelesaikan syarat administrasi pinjaman perbankan. Sehingga, pada awal Maret ini, berkas pengajuan pinjaman berikut persyaratannya bisa disampaikan ke Bank bjb.

Baca Juga:ITEKES Mahardika Jalin Kerjasama dengan PT HITEKPemkot Cirebon Pinjam ke Bank, Tunda Bayar Diselesaikan Kapan?

“Nanti Bank bjb punya waktu 14 hari untuk memproses pengajuan pinjaman kita. Mudah-mudahan, tidak sampai 14 hari bisa langsung teralisasi,” ujar pria yang juga Sekda tersebut.

Menurutnya, sesuai arahan walikota, dana pinjaman tersebut didahulukan untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran tunda bayar proyek-proyek APBD 2022, yang belum sempat terbayarkan di akhir tahun.

Mekanisme pinjaman perbankan tersebut, diharapkan bisa lunas pokok dan bunganya di November 2023, atau setidaknya sampai sebelum tutup tahun anggaran.

Dari nilai pinjaman sebesar Rp25 miliar tersebut, sambung dia, normalnya bunga pinjaman pemerintah daerah adalah 9 persen per tahun. “Tapi soal bunganya, itu masih bisa dibicarakan. Masih bisa negosiatif besarannya,” ungkap Gus Mul, sapaan Agus Mulyadi.

Artinya, kalau rencana tenor pinjaman tersebut hanya berkisar antar 6-8 bulan, maka bunga pinjamannya diharapkan bisa setengahnya dari bunga normalnya kalau tenornya satu tahun penuh.

“Kalau normalnya bunga satu tahun pinjaman pemerintah itu 9 persen. Kita kan mengajukan tenornya 6 atau 7 bulanan. Ya bisa di 4,5 sampai 5 persen saja. Sukur-Sukur bisa lebih rendah lagi bunganya,” ungkapnya.

Dia menambahkan, langkah pinjaman perbankan ini terpaksa ditempuh, karena jika menempuh skema normal, kewajiban menyelesaikan tunda bayar proyek 2022, baru bisa diselesaikan bulan Juni atau Juli.

0 Komentar