HKMRS; Tak Asing dengan Ismail Naim, Tutup selama Ramadan dan saat Tiba Waktu Salat

HKMRS; Tak Asing dengan Ismail Naim, Tutup selama Ramadan dan saat Tiba Waktu Salat
0 Komentar

Penelusuran Rumah Makan (RM) Padang di Cirebon yang pasang iklan di koran tahun 1937 ini semakin jelimet. Sampai kepada Himpunan Keluarga Minang Rukun Sepakat (HKMRS) dan Budayawan di Cirebon. Ismail Naim, pemilik RM legendaris itu, masih samar-samar dikenali. Tapi sejarah soal RM Padang terkuak semakin gamblang.
ADE GUSTIANA, Cirebon
KETUA HKMRS di Cirebon dr Edial Sanif menuturkan berdasarkan cerita sejarah jejak RM Padang di Cirebon sudah ada sejak tahun 1800-an. Seiring berjalan waktu, masakan dengan cita rasa pedas yang kuat ini semakin disukai, di antara kuliner khas Cirebon lain yang telah ada seperti Nasi Lengko atau Nasi Jamblang. Bukan saja di Indonesia, tapi hingga ke luar negeri seperti Benua Eropa hingga Amerika.
“Dari dulu, bahkan sejak zaman wali songo pun sudah ada (nasi padang, red),” ujar Edial saat ditemui usai praktik di RS Permata Cirebon, Jalan Tuparev, kemarin (14/6). Edial mengaku tahu cerita tersebut dari mulut ke mulut. Pembicaraan yang berkembang di antara kalangan masyarakat Sumatera Barat.
Di zaman itu, kata dokter spesialis jantung ini, promosi melalui media cetak dan radio jadi ujung tombak untuk bisa sampai ke telinga masyarakat. Tak heran, jika RM Goncang Lidah memasang iklan di koran pada tahun 1937 selama berbulan-bulan.
Edial mengaku tak asing dengan nama pemilik salah satu RM legendaris di Cirebon di Jalan Pasuketan Nomor 23 yang kini sudah tak berbekas tersebut; Ismail Naim. “Saya pernah dengan namanya (Ismail Naim, red),” ungkap Edial yang juga ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon ini mengingat-ingat.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cirebon itu bercerita tentang khasnya masakan atau warung makan padang. Dulu, imbuh dia, kebersamaan tak bisa dipisahkan antara pemilik dan semua pekerja di RM Padang. Guyub. Kebersamaan memiliki restoran. “Mulai dari pemilik, karyawan; pelayan, tukang bersih-bersih, tukang masak, semua dapat point,” ungkap Edial.
Point yang dimaksud diperoleh dari standar kinerja dari masing-masing karyawan di dalam RM tersebut. Pada akhirnya akan diakumulasikan.

0 Komentar