CIREBON, RADARCIREBONID- Telah resmi Chelsea pecat Graham Potter dari bangku pelatih, satu hari setelah menelan kekalahan atas Aston Villa dengan skor 0-2.
Chelsea telah mengungkapkan rasa terima kasih kepada Graham Potter atas kontribusi yang telah diberikan selama berada di Stamford bridge.
Setelah resmi memecat graham potters chelsea kini sedang mencari pelatih baru untuk meningkatkan kualitas pemain dan performa klub.
Baca Juga:Wajib diketahui sebelum beli! Spesifikasi laptop HP, ini kelebihan dan kekurangannyaOH INI! ternyata 3 Cara melihat spesifikasi laptop HP gampang
Tidak heran ketika mendengar kabar bahwa chelsea akan memutus kerja sama dengan pelatih yang lama dan mencari pelatih yang baru. Chelsea memang dikenal dengan tim yang cukup sering gonta ganti pelatih.
Tapi itu bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan agar chelsea dapat menjadi klub yang lebih baik. Lantas siapakah sosok yang digadang-gadang akan menjadi pelatih bau chelsea, yang akan menggantikan seorang pelatih besar Graham potter? Ini dia sosok yang akan menggantikannya.
Ini adalah Profil SOSOK yang akan menggantikan graham poters simak :
Julian Nagelsmann lahir pada 23 Juli 1987 adalah manajer sepak bola profesional Jerman dan mantan pemain yang merupakan pelatih kepala Bayern Munchen. Sebelum mengelola Bayern, ia mengelola 1899 Hoffenheim dan RB Leipzig.
Dikenal karena keserbagunaannya dengan formasi, mempertahankan kepemilikan, dan menerapkan gegenpress, Nagelsmann dianggap sebagai salah satu manajer muda terbaik di dunia sepakbola.
KARIER BERMAIN
- 1860 Munchen II : 2006 – 2007
- FC Augsburg : 2007 – 2008
KARIER KEPELATIHAN
1899 Hoffenheim (2016 – 2019)
Nagelsmann ditunjuk sebagai pelatih kepala 1899 Hoffenheim pada 27 Oktober 2015 dan diberi kontrak tiga tahun. Pada saat pengangkatannya, Nagelsmann berusia 28 tahun dan menjadi pelatih termuda dalam sejarah Bundesliga.
Ketika Nagelsmann mengambil alih klub pada Februari 2016, Hoffenheim berada di urutan ke-17 dalam tabel, 7 poin dari zona aman ke-15 dan menghadapi degradasi. Di bawah Nagelsmann mereka menghindari degradasi dengan memenangkan 7 dari 14 pertandingan tersisa dan menyelesaikan satu poin di atas tempat playoff degradasi. Performa bagus mereka berlanjut di musim Bundesliga 2016–17, di mana mereka finis di urutan ke-4 dalam klasemen dan lolos ke Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.