Kembali Jadi Zona Kuning

walikota-cirebon-umumkan-kasus-positif-covid-19
Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH
0 Komentar

Untuk klaster Samadikun yang masuk wilayah Kelurahan Kebonbaru, Kecamatan Kejaksan, juga akan dilakukan skrining masal sebanyak 200 pieces. Sedangkan di klaster Setrayasa, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksan, akan disebar 100 pieces. “Skrining ini merupakan tindak lanjut dari hasil tracing terhadap lingkungan. Untuk tahap awal kita lakukan rapid test terlebih dahulu. Nanti kalau hasilnya ada yang reaktif, akan ditindaklanjuti dengan menggunakan swab test,” ujarnya.
Ia mengaku bermunculannya kasus positif baru di Kota Cirebon ini disebabkan oleh kian masifnya proses testing atau skrining masal. Sehingga Pemkot Cirebon berencana terus meningkatkan kapasitas kuota skrining masal berupa swab test. Target sampel populasi swab test masal, kata Edy, semula ditargetkan 4.642 sasaran atau 1,36 persen dari populasi jumlah penduduk Kota Cirebon, yang bersumber dari refocusing APBD melalui BTT sebanyak 3.400 sasaran dan bantuan provinsi sebanyak 1.242 sasaran.
Namun kemudian, direncanakan digenapkan menjadi 5.000 sasaran. Belakangan, pihaknya mendapat sinyal dari Walikota Cirebon Nashrudin Azis untuk menambah lagi target sampel populasi swab test masal hingga mencapai 7.000 sasaran atau di atas 2 persen sampel populasi.
Sementara Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Gunung Jati dr H Ismail Jamaludin SpOT mengatakan, pihaknya menyiapkan reagen sebanyak 5.000 pieces. Terdiri dari 3.000 pieces dari pembelian satu paket dengan perangkat mesin laboratorium PCR, serta tambahan pembelian 2.000 pieces reagen.
Untuk kapasitas kemampuan daya tampung penanganan isolasi pasien positif Covid-19, Ismail mengatakan saat ini sudah ditingkatkan dan punya kemampuan 40 bed. Saat ini sudah terisi belasan pasien. Bukan hanya yang berasal dari domisili Kota Cirebon, tapi juga menampung rujukan pasien dari daerah lain.
“Kendala saat ini, adalah dokter spesialis paru-paru yang bisa stand by di RSD Gunung Jati tinggal 1 orang. Sebab dua orang dokter spesialis paru lainnya, 1 diantaranya pensiun, dan 1 lagi sedang cuti hamil. Kami meminta support tenaga medis spesialis paru kepada pemerintah provinsi,” ucapnya.
KASUS KABUPATEN CIREBON
Dari Kabupaten Cirebon, kasus terkonfirmasi Covid-19 juga naik. Kemarin langsung dua kasus. Keduanya adalah pasangan suami istri (pasutri) asal Kecamatan Gunung Jati. Keduanya diduga terpapar Covid-19 dari Kota Cirebon. Di mana sebelumnya keduanya masuk daftar OTG dari kontak erat pada salah satu klaster di Kota Cirebon.

0 Komentar