Kiai dan Ulama Harus Tangkal Hoak

Kiai dan Ulama Harus Tangkal Hoak
SUBLING: Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil saat Shalat Subuh Berjamaah Keliling (Subling) di Masjid Agung Baing Yusuf, Kabupaten Purwakarta, Minggu (8/3). FOTO: Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar
0 Komentar

PURWAKARTA – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengajak
kiai dan ulama untuk ikut serta menangkal berita bohong atau hoak soal COVID-19
alias virus Corona yang kerap meresahkan. “Saya titip kepada para kiai kita
dalam ceramah-ceramahnya misalnya, agar mengimbau masyarakat untuk selalu tabayyun, tidak menyebarkan berita yang
belum tentu kebenarannya,” kata Kang Emil —sapaan Ridwan Kamil— saat Shalat
Subuh Berjamaah Keliling (Subling) di Masjid Agung Baing Yusuf, Kabupaten
Purwakarta, Minggu (8/3).

“Maka, saya minta jauhi berita
bohong, jangan langsung share
informasi yang belum terkonfirmasi,” imbuhnya.

Sebagai langkah preventif, Kang
Emil meminta masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat. “Perkuat
kesehatan kita, tidur cukup, makan makanan yang bergizi dan minum vitamin,
terus rajin berolahraga,” ucapnya.

Baca Juga:Kujang adalah Kekayaan Jawa BaratNina A Da’i Bachtiar Ingin Kuatkan Perekonomian Warga Berbasis Budaya Lokal

Kang Emil menambahkan, dalam
rangka penanganan COVID-19, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar membentuk
Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar).

Pikobar, yang merupakan
perpanjangan tangan pemerintah pusat itu, akan memberikan informasi pencegahan
dan penanganan COVID-19 kepada masyarakat melalui nomor Hotline COVID-19 Dinas
Kesehatan Provinsi Jabar: 0811-2093-306 dan Emergency Kesehatan: 119.

“Saya melihat dampak virus korona
ini terhadap ekonomi. Nah, salah satu syaratnya agar ekonomi ini tetap terjaga.
Caranya, belanja pemerintah daerah harus dipercepat, harus dilakukan belanja di
awal tahun, jangan di akhir tahun,” katanya.

“Jadi, saya imbau agar
kabupaten/kota ini bisa belanja di awal tahun secepatnya,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Purwakarta
Anne Ratna Mustika menuturkan bahwa Masjid Agung Baing Yusuf, yang berlokasi
dekat dengan Alun-alun Purwakarta, menjadi pusat peradaban umat Islam di
Purwakarta dan memberikan dampak ekonomi masyarakat sekitar masjid.

Anne mengatakan, banyak peziarah
yang datang ke makam Syekh Baing Yusuf, yang merupakan pendiri Masjid Baing
Yusuf. Dengan begitu, banyak pelaku ekonomi, salah satunya perajin Sinping
(kudapan khas Purwakarta), yang meningkat pendapatannya.

“Masjid ini mempunyai nilai yang
sangat mendalam bukan hanya pusat kegiatan dan informasi umat. Masjid ini
membawa dampak yang sangat besar untuk bidang ekonomi bagi kurang lebih 120

0 Komentar