Konflik Turki-Suriah Tewaskan 55 Tentara

TURKI
Tentara Turki bersiap memasuki Suriah dengan kapal pengangkut personel lapis baja di perbatasan Suriah di Karkamis, provinsi Gaziantep, Turki tenggara, Selasa, 15 Oktober 2019. Foto: Emrah Gurel/AP
0 Komentar

IDLIB – Ketegangan antara Turki dan Suriah kembali berlanjut. Dalam siaran persnya, Angkatan Perang Turki mengklaim telah menghancurkan sistem pertahanan udara milik Suriah.

Selain itu, mereka juga menghancurkan lebih dari 100 tank dan dua pesawat milik tentara Suriah. Ini merupakan balasan mereka atas serangan udara menewaskan puluhan tentaranya, pekan lalu.

Dilansir dari Reuters, ketegangan di Provinai Idlib,
Barat Laut Suriah masih terjadi sejak perebutan wilayah antara pasukan
pemberontak yang didukung Turki dan pasukan pemerintah Suriah-Rusia. Ketegangan
ini berisiko membawa kedua wilayah berbeda benua itu ke dalam konfrontasi
langsung.

Baca Juga:Sambangi CFD, Puluhan Pemuda Tolak TahuraNina Da’i Bachtiar Jadi Kandidat Bacabup Indramayu Potensial

Upaya diplomatik oleh Ankara dan Moskow untuk meredakan ketegangan sejauh ini gagal mencapai gencatan senjata. Idlib masih menjadi tempat pertempuran. Pasukan pemberontak Free Syria Army (FSA) masih menjadikan wilayah tersebut sebagai benteng terakhir mereka setelah sembilan tahun perang saudara.

Ankara telah
meningkatkan serangannya. Termasuk serangan drone ke Kawasan Suriah. Ini
merupakan serangan balasan usai 33 tentara Turki meregang nyawa dihantam bom udara
Pasukan Bashar Al Assad. Esok harinya, seorang tentara Turki juga terbunuh.
Total korban dari ketegangan dua negara ini menjadi 55 jiwa.

Minggu (1/3), Suriah
telah mengeluarkan ultimatum akan menembak jatuh drone Turki jika melanggar
kawasan udara di Idlib. Kawasan ini masih menjadi kontrol Pasukan Rusia selama
bertahun-tahun sejak perang saudara pecah 2011 silam.

“Kami tidak memiliki niat untuk menyerang Rusia. Satu-satunya niat kami di sana adalah agar rezim (Bashar Al Assad) mengakhiri pembantaian warganya demo menghentikan radikalisasi dan arus migrasi,” ujar Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar.

Dengan gamblang, Akar menyebut Operasi keempat ini dengan nama “Spring Shield”. Akar mengklaim Turki telah menghancurkan sebuah drone, delapan helikopter, 103 tank, 72 howitzer, peluncur roket, dan enam sistem pertahanan udara, sejak Kamis (27/2) lalu.

Akar menyebut,
sebanyak 2.212 anggota pasukan Suriah telah “dinetralkan”. Sebutan
netral dalam istilah militer adalah tewas, terluka atau ditangkap.

Sementara itu,
Observatorium Suriah, sebuah pemantau perang yang berbasis di Inggris,
mengatakan 74 tentara pemerintah Suriah dan pejuang pro-Damaskus telah terbunuh
sejak operasi ini diluncurkan.

0 Komentar