Lima Bulan Pupuk Subsidi Langka

Lima Bulan Pupuk Subsidi Langka
0 Komentar

GEBANG – Sudah lima bulan para petani tidak bisa membeli pupuk subsidi karena terjadi kelangkaan di pasaran. Kondisi ini sangat merugikan para petani, yang mengandalkan pupuk subsidi.
Ketua Kelompok Tani Desa Gebang Kulon, Kamsuri mengatakan, secara persyaratan, untuk membeli pupuk subsidi, hampir seluruh petani sudah punya Kartu Tani. Tapi anehnya, di pasaran saat ini tidak ada pupuk bersubsidi.
“Katanya harus ada Kartu Tani. Nah, ini petani rata-rata sudah punya Kartu Tani. Tapi tetap saja sulit membeli pupuk subsidi,” tuturnya.
Dirinya sudah keliling toko pupuk untuk bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Namun hasilnya tetap nihil. “Sudah muter-muter keliling, tapi tetap saja tidak ada toko yang menjual pupuk subsidi,” klaimnya.
Untuk menunjang kebutuhan pertanian, dirinya dengan sangat terpaksa harus membeli pupuk non subsidi. “Di toko adanya pupuk impor yang nggak bersubsidi. Jadi mau nggak mau kita harus beli pupuk impor ini untuk bertani,” tuturnya.
Dirinya harus mengeluarkan uang tiga kali lipat dari harga pupuk subsidi, untuk bisa membeli pupuk non subsidi. “Harganya sangat mahal. Pupuk impor non subsidi bisa sampai tiga kali lipat. Kalau pupuk subsidi itu, satu karung sekitar Rp70 ribu. Kalau pupuk impor, satu karung bisa mencapai Rp250 ribu,” jelasnya.
Jika terus menggunakan pupuk non subsidi, dirinya akan mengalami kerugian yang cukup besar. “Sekarang harga padi itu murah. Jadi kalau kita gunakan pupuk impor, harga nggak akan ketemu, dan jelas kami mengalami kerugian cukup besar,” tuturnya. (den)
 

0 Komentar