Mantan Menhan: Trump Memecah Belah Amerika

0 Komentar

JAKARTA – Jenderal Marinir yang pernah menjadi Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis menyuarakan kritik terbuka kepada mantan bosnya. Dia mengecam kebijakan Presiden Donald Trump berkenaan dengan aksi unjuk rasa yang terjadi saat ini.
Ia mengatakan Presiden Trump sedang berusaha memecah belah negeri itu. James yang sebelumnya adalah Jenderal Marinir menulis pemikirannya di salah satu penerbitan di Amerika Serikat bernama The Atlantic.
Ia mengaku “marah dan kecewa” dengan berbagai unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi di sejumlah kota di Amerika Serikat, setelah tewasnya George Floyd, warga kulit hitam yang tewas di tangan seorang polisi berkulit putih di Minneapolis.
Para pengunjuk rasa selama delapan hari terakhir telah menggelar unjuk rasa ada pula yang berakhir kekerasan, bahkan penjarahan di sejumlah toko-toko.
“Donald Trump adalah presiden pertama dalam masa kehidupan saya yang tidak berusaha mempersatukan warga Amerika, dia bahkan tidak berpura-pura berusaha,” kata James.
“Malah sebaliknya dia berusaha memecah belah kita. Kita sekarang menyaksikan hasil dari usaha sengaja yang dilakukan selama tiga tahun terakhir.”
Ini adalah untuk pertama kalinya James secara terbuka mengkritik mantan bos-nya tersebut, sejak dia mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan di tahun 2018.
Dia mundur karena menentang kebijakan luar negeri Presiden Trump, khususnya terkait keputusan menarik pasukan Amerika Serikat dari Rusia.
Dalam pernyataannya, James Mattis mengacu kepada keputusan Presiden Trump yang meninggalkan Gedung Putih dan memegang Kitab Suci ketika berdiri di depan gereja St John’s.
Hari Senin, sebagian peserta unjuk rasa yang berlangsung damai diusir oleh polisi dengan menggunakan gas air mata, sehingga Presiden Trump bisa berdiri menghadap media.
“Kita tahu jika kita lebih baik dibandingkan dengan tindakan semena-mena yang dilakukan pihak berwenang, seperti yang kita saksikan di Lafayette Park,” kata Mattis.
“Kita harus menolak dan membuat mereka yang berwenang bertanggung jawab atas tindakan yang mengejek konstitusi kita.”
James Mattis mengatakan tidaklah mudah bagi Amerika Serikat untuk bergerak maju tanpa “kepemimpinan yang matang”.

0 Komentar