Menengok Komplek Dalem Agung Pakungwati yang Menjadi Cikal Bakal Berdirinya Keraton Kasepuhan Cirebon

Dalem Agung Pakungwati yang terletak di Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi salah satu bukti peninggalan sejarah yang masih ada di Kota Cirebon.
Dalem Agung Pakungwati yang terletak di Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi salah satu bukti peninggalan sejarah yang masih ada di Kota Cirebon. --FOTO: KHOIRUL ANWARUDIN/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Dalem Agung Pakungwati yang terletak di Komplek Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi salah satu bukti peninggalan sejarah yang masih ada di Kota Cirebon. Situs yang saat ini tinggal berupa puing-puing tersebut, merupakan cikal bakal dari Keraton Kasepuhan yang ada saat ini.

Dalem Agung Pakungwati diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1452 M. Umurnya berdekatan dengan dibangunnya Tajug Pejlagrahan yang letaknya tak jauh dari Dalem Agung Pakungwati.

Bangunan Dalem Agung Pakungwati didirikan dengan gaya arsitektur Majapahit oleh Pangeran Cakrabuana atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Kuwu Cirebon yang merupakan salah satu keturunan Raja Pajajaran Prabu Siliwangi.

Baca Juga:Dijuluki Kota Udang, Produksi Udang Budidaya Kota Cirebon Hanya 26 Ton SetahunSemakin Kompak! HIMA IPB Cirebon Sukses Menggelar Porseni

Nama dari Dalem Agung Pakungwati ini, berasal dari nama Ratu Dewi Pakungwati yang merupakan putri sulung dari Pangeran Cakrabuana.

Keraton tersebut didirikan sebagai bentuk rasa cinta dan kasih sayang yang sangat mendalam Pangeran Cakrabuana terhadap Ratu Dewi Pakungwati. Sehingga memberikan nama keraton yang pertama di Cirebon itu dengan nama Pakungwati. Di dalamnya ada Dalem Agung Pakungwati.

Salah seorang juru Kunci di Komplek Dalem Agung Pakungwati, Mang Pardi (67) mengatakan, saat ini Keraton Dalem Agung Pakungwati tinggal puing-puingnya saja. Letaknya berdekatan dengan Sumur Kejayaan yang konon, menjadi tempat Pangeran Cakrabuana dan Sunan Gunung Jati untuk berwudhu.

“Di puing puing bekas Dalem Agung Pakungwati ini yang masih tersisa juga ada Kutakosod atau tembok pemisah. Ya cuma ini yang masih kelihatan bentukmya,” ungkapnya.

Di dalam Komplek Dalem Agung Pakungwati juga terdapat beberapa bangunan seperti mushola dinamakan Paseban Dalem Agung Pakungwati. Fungsinya di zaman dulu sebagai tempat untuk bermusyawarah. Dan sebelah selatan nampak seperti kolam air yang kini tinggal reruntuhan.

Keraton Pakungwati pada masa berikutnya menjadi tempat tinggal Sunan Gunung Jati. Namun pada masa Pangeran Emas Zaenal Arifin, tepatnya pada tahun 1529 M, dibangunlah beberapa kompleks di sebelah selatan dari Keraton Pakungwati. bangunan-bangunan tersebut kini menjelma menjadi Keraton Kasepuhan.

0 Komentar