Menggoreng Kerupuk Melarat dengan Pasir; Anti Kolesterol dan Ramah Kantong

Menggoreng Kerupuk Melarat dengan Pasir; Anti Kolesterol dan Ramah Kantong
0 Komentar

Gaduh minyak goreng (migor) mahal dan langka ditanggapi santai saja oleh pengusaha kerupuk melarat asal Desa Gesik, Tengahtani, Kabupaten Cirebon, ini. Bukan migor, tapi menggoreng dengan pasir. Hemat di kantong. Bebas kolestrol jahat.
ADE GUSTIANA, Cirebon
GESIK dikenal sebagai kampung produktif. Bisa dibilang surganya kerupuk melarat. Satu ini adalah kerupuk melarat di dapur produksi milik Solehhudin.
Pasir diambil dari bagian tengah sungai. Diperoleh dari sungai yang tak jauh dari dapur produksi yang dinamai Sumber Mares itu.
Pasir yang kerap warga sebut pasir wedi ini lalu dicuci. Setelah itu dimasukkan ke karung sebagai cadangan jika nanti dibutuhkan. Ketika akan dipanaskan untuk menggoreng, pasir kembali dicuci. Bukan main lamannya proses perendaman pasir tersebut. Yakni 4 hari. Memastikan agar benar-benar bersih. Tak ada kerikil atau debu yang menempel.
Sedangkan bahan dasar kerupuk dari tepung tapioka. Bumbu sederhana; bawang putih, ketumbar, gula. Itu untuk rasa original. Bagi pengusaha yang ingin memodifikasi rasa bisa ditambahkan bumbu sesuai selera. Kerupuk warna-warni; merah, kuning dan putih. Soal resep, biasanya khas. Diperoleh secara turun-temurun.
Secara umum rasa kerupuk ini tawar. Sedikit manis/asin. Yang pasti renyah. Satu plastik besar rasa original biasa ditemukan di pedagang seharga Rp10 ribu. Murah, bukan?
Proses produksi pun sederhana. Adonan bahan tadi diuleni. Lalu dipotong-potong. Sebelum dicetak. Masih ada proses pengukusan. Sehari Solehhudin bisa memproduksi 2 kwintal kerupuk melarat. Sudah agak modern, Soleh menggunakan kuali layak gentong untuk menggoreng kerupuk dengan pasir.
Kuali gentong itu berputar. Otomatis. Pakai dinamo. Membuat kerupuk mengembang dan matang dengan rata. Tapi masih banyak juga rumah produksi kerupuk melarat di Cirebon yang masih menggunakan wajan.
Sebelum kerupuk digoreng pasir harus dalam keadaan panas. Bak ketika menggoreng menggunakan migor. Tak butuh waktu lama membuat kerupuk mengembang dan matang. Sekitar 1-2 menit saja. Tapi selama itu tangan handal harus terus membolak-balikan bahan mentah kerupuk tersebut. Menggunakan pengaduk yang terbuat dari besi. Panjang.
Setelah diangkat masih ada pasir-pasir yang menempel. Agar steril kerupuk diayak. Hingga benar-benar bersih. Ketika baru matang tak begitu terasa renyah. Butuh pengeringan -cukup didiamkan- sebelum bisa dinikmati dengan gurih. “Harga minyak mahal atau murah, tidak berpengaruh ke produksi,” kata Solehhudin kepada Radar, Jumat (25/3).

0 Komentar