Gelorakan Bahasa Ibu, MGMP Helat Pasanggiri Bahasa Cirebon

bahasa-cirebon
Bupati Cirebon Drs H Imron MAg saat membuka pasanggiri bahasa Cirebon yang digelar MGMP Bahasa Cirebon. Foto: Andri Wiguna/Radarcirebon.id
0 Komentar

SUMBER, RADARCIREBON.ID – Bahasa ibu adalah identitas yang melekat pada kebudayaan etnis atau suku bangsa. Tak terkecuali bahasa Cirebon di Kabupaten Cirebon.

Jika tidak digelorakan dan ditampilkan maka bahasa ibu yakni bahasa Cirebon di Kabupaten Cirebon bisa terancam punah karena tidak ada penuturnya.

Oleh karena itu,  pengurus musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Bahasa Cirebon melaksanakan beberapa kegiatan lomba dalam rangkaian  peringatan hari bahasa ibu sedunia.

Baca Juga:Polres Indramayu Bongkar Kasus Curanmor dalam 10 Hari, Bekuk 12 PelakuHarga Bawang Merah Turun Drastis, Ini Faktor Penyebabnya

Lomba ini diberi tajuk “Pasanggiri Bahasa, sastra lan carakan, dengan tema “Basa Cerbon Memayu Hayuning Buwana”.

Ketua MGMP Bahasa Cirebon Kabupaten Cirebon, Ai Nur Azizah SPd mengatakan saat ini ada beberapa persoalan yang dihadapi untuk menjaga eksistensi bahasa Cirebon.

Namun hal tersebut terkendala oleh tidak ada SDM guru bahasa Cirebon sesuai dengan basic pendidikannya.

“Guru bahasa yang murni dari pendidikan bahasa Cirebon saat ini tidak ada, maka SDM untuk mengajarnya kebanyakan diambil dari guru honorer mata pelajaran lain,” kaa Ai Nur Azizah.

Nur Azizah mencotohkan, dirinya saja aslinya guru bahasa daerah Sunda, tapi harus mengajar bahasa Cirebon.

MGMP sendiri, kata guru SMPN I Gunung Jati ini mewadahi bukan hanya bahasa tapi juga sastra dan carakannya.

Untuk carakan itu penulisan aksara Jawa beserta sandangannya dan sastra nya itu berupa dongeng, puisi Cirebon, pupuh, macapat dan lain-lain.

Baca Juga:4 Alasan Bupati Indramayu Layak Raih Satya Lencana Pembangunan300 Hektare Sawah Terendam Banjir, Ini Permintaan Petani Indramayu

“Kalau Bahasa Cirebon padinan atau sehari-hari masih banyak penuturnya, tapi kalau yang bebasan khususnya anak-anak sekolah sudah sangat jarang, itu baru ngomong bahasa, belum soal guritan, macapat dan lain-lain, sudah sedikit sekali penuturnya,” imbuhnya.

MGMP, kata Ai Nur Azizah, akhirnya memgupayakan berbagai gerakan diantaranya dengan meningkatkan kemampuan guru-guru Bahasa Cirebon.

Pihaknya akan berkomunikasi dengan para seniman dan budayawan Cirebon untuk melakukan trasnfer of knowledge sehingga bisa meningkatkan kompetensi guru-guru Bahasa Cirebon.

0 Komentar