Milad ke-28, Smanja Tebar Paket Sembako

Milad ke-28, Smanja Tebar Paket Sembako
SEDERHANA: Keluarga besar Smanja memperingati hari jadinya yang ke-28 dengan pembagian paket sembako bagi masyarakat serta doa bersama, Rabu (25/8). KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

 
ANJATAN –SMA Negeri 1 Anjatan (Smanja) memperingati hari jadinya yang ke-28 tahun, Rabu (25/8). Sama seperti tahun sebelumnya. Di tengah pandemi Covid-19, Milad tahun 2021 di sekolah Rujukan Nasional di wilayah barat Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) kali ini juga digelar secara sangat sederhana. Singkat namun penuh makna. Diselimuti dengan rasa syukur.
Menerapkan protokol kesehatan, rangkaian kegiatan diisi dengan bakti sosial berupa pembagian ratusan paket bagi para orang tua peserta didik dari keluarga tidak mampu serta masyarakat sekitar lingkungan kampus. Puncak peringatan Ied Milad, diwarnai dengan doa bersama.
“Momentum Milad ke-28 di tengah pandemi ini kita menyatukan energi optimis seluruh keluarga besar Smanja untuk terus menebar kebaikan, saling menguatkan untuk tumbuh bersama,” ucap Kepala Smanja, H Rastani SPd MPd.
Diakuinya, meski digelar sangat sederhana, peringatan Milad tahun 2020 tidak menghilangkan makna dari tujuan yang tersirat. Yakni melakukan evaluasi, refleksi dan progres masa depan sekolah.
Momentum Milad juga sebagai pembuka bagi Smanja untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya dimulai hari ini, Kamis (26/8). “Insya Allah, PTM akan kita laksanakan. Untuk itu mohon dukungan dari semua pihak terutama civitas akademika Smanja agar pelaksanaan belajar disekolah berjalan lancar dan sesuai aturan,” pintanya.
Sementara itu Kasubag TU Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX, Ambar Triwidodo SPd mengapresiasi kegiatan baksos pada peringatan HUT Smanja.
Hal ini menurutnya sebagai bentuk kepedulian sosial yang dapat dijadikan sebagai pendidikan karakter bagi peserta didik sesuai dengan kurikulum Jabar Masagi.
Yakni pendidikan karakter yang berpijak pada pendidikan budi pekerti yang berdampak pada akhlak sosial yang mengandung keluhuran nilai-nilai kearifan lokal yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks budaya dari masing-masing wilayah di Jawa Barat.
Konsep itu sebagai pijakan jati diri dengan keterampilan abad 21 untuk kemajuan generasi muda Jawa Barat ke depan. “Tujuan utamanya  pendidikan di Jabar bisa memproduksi siswa yang berkualitas, berakhlak dan kompetitif. Sehingga nanti lulusan-lulusan pelajar di Jabar selain cerdas dia punya akhlak dan karakter yang membanggakan dan siap menghadapi persaingan global di masa depan,” jelas Ambar. (kho)

0 Komentar