Muncul Dugaan Monopoli Suplayer BPNT

0 Komentar

SUMBER – Masalah Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Cirebon dari tahun ke tahun tak pernah tuntas. Benang merahnya belum juga ketemu. Terbaru, dugaan ada monopoli suplayer di wilayah Kabupaten Cirebon.
Informasi itu sampai ke telinga Bupati Cirebon, Drs Imron MAg. Politisi PDI Perjuangan itu juga merasa geram dengan semua problem di lapangan. Rasanya, sudah waktunya dibongkar. Diusut tuntas sampai ke akar-akarnya. Agar semuanya bisa tenang. Tanpa muncul gejolak lagi.
“Banyak laporan yang masuk ke saya terkait dugaan banyak oknum yang bermain,” ujar Imron, kepada Radar Cirebon, kemarin (15/11).
Terlebih, kata Imron, dengan adanya dugaan monopoli oleh suplayer BPNT, yang imbasnya komoditi pangan lokal tidak terakomodasi. Parahnya lagi, hasil laporan yang masuk, ada beberapa suplayer dari luar Kabupaten Cirebon.
“Ini sudah tidak wajar. Saya akan segera melakukan pembedahan terhadap lingkaran permainan suplayer, dengan segera memanggil Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cirebon, Koordinator Daerah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), serta pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan,” paparnya.
Dalam kesempatan itu, nantinya, sambung Imron, pihaknya akan meminta keterbukaan dari dinsos terkait suplayer dan penyelenggaraan program bantuan sosial dari pemerintah pusat tersebut.
“Bila perlu E-Warung serta masyarakat penerima manfaatnya ikut dipanggil. Sebab, banyak laporan juga kalau masyarakat yang menerima BPNT tidak sesuai,” imbuhnya.
Ia menjelaskan, dengan banyaknya dugaan permainan penyelenggaraan BPNT oleh para oknum, pihaknya juga berinsiatif agar bantuan sosial dibuatkan peraturan bupati (perbup). Yang nantinya mengatur soal pengelolaan suplayer BPNT yang dilakukan oleh badan usaha milik daerah (BUMD).
“Kalau dikelola oleh swasta, akan banyak adanya permainan dan monopoli oleh suplayer, seperti dugaan yang terjadi sekarang ini. Sudah seharusnya suplayer BPNT dikelola oleh BUMD supaya tidak ada praktik monopoli,” tuturnya.
Ia juga mempertanyakan sejumlah suplayer yang berasal dari luar Kabupaten Cirebon. Jika memang ditemukan, dirinya akan tegas untuk segera mengganti dengan suplayer yang berasal dari pengusaha lokal.
Bahkan, ia juga menduga adanya tindakan grativikasi dan korupsi. Hal itu dilandasi dengan adanya pembiaran oleh dinas teknis yang selama ini mengetahui praktik mengenai suplayer.

0 Komentar