Objek Wisata Tutup, Pengelola Merugi

objek-wisata-tutup
MENGALAMI KERUGIAN: Akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 20 Juli 2021, seluruh kawasan objek wisata di Kabupaten Kuningan terpaksa ditutup.
0 Komentar

KUNINGAN – Akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 20 Juli 2021, seluruh kawasan objek wisata di Kabupaten Kuningan terpaksa ditutup. Termasuk semua objek wisata di bawah pengelolaan Perumda Aneka Usaha Kuningan.
Atas kondisi ini, jelas merugikan pihak pengelola wisata baik pemerintah daerah maupun swasta karena tidak ada pendapatan yang masuk. Walaupun sangat berdampak dan merugikan pihak pengelola wisata, namun aturan pemerintah harus tetap ditaati.
Seperti yang diungkapkan Ketua Komite Perumda Aneka Usaha Kuningan Agus Mauludin. Saat ini tetap taat terhadap aturan pemerintah, untuk menutup semua objek wisata di bawah pengelolaan Perumda Aneka Usaha Kuningan.
“Kita tetap mengikuti peraturan yang ditentukan pemerintah. Mulai dari Waduk Darma, Cigugur, Balong Dalem, Linggarjati, Cibeureum, Paniis, Talaga Nilem dan Talaga Remis,” katanya, kemarin (6/7).
Menurutnya, penutupan kawasan wisata karena masuk dalam kategori non esensial. Apalagi dengan penerapan Work Form Home (WFH) 100 persen, sehingga semua pegawai harus bekerja dari rumah masing-masing.
“Namun kita juga tetap ada orang yang berada di kawasan wisata untuk berjaga-jaga atau bersih-bersih di sana. Jangan sampai ada masyarakat yang menerobos masuk ke tempat wisata, jadi kita juga berkoordinasi dengan aparat setempat,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, pihaknya melakukan pembagian tugas agar secara bergiliran berjaga di tempat wisata. Selain untuk pengawasan, pegawai yang berjaga juga bisa melakukan perawatan di tempat wisata.
“Nanti kita juga akan melakukan rapat bersama para kepala unit, untuk mengambil langkah-langkah selama WFH ini. Total pegawai kita kurang lebih ada 64 orang, jadi ini sangat berdampak sekali bagi kami,” ujarnya.
Sebab selama ini, pihaknya mengandalkan pemasukan dari jasa usaha pariwisata. Termasuk soal lanjutan revitalisasi Waduk Darma Kuningan, diperkirakan terhambat karena situasi di Pemprov Jabar tengah fokus dalam penanganan Covid-19.
“Karena kewenangan itu di Pemprov Jabar, kita sekarang hanya masih menunggu saja. Anggaran itu kan dari Pemprov Jabar, karena situasi sekarang bisa-bisa ditunda lagi,” imbuhnya.
Khusus objek wisata Linggarjati, Perumda Aneka Usaha akan kembali melakukan penataan lokasi salah satunya kolam renang. Hal ini untuk lebih menarik jumlah kunjungan wisatawan ke Linggarjati.

0 Komentar