“Pada hari ini masyarakat di Cirebon yang berada di Pesisir banyak yang sengsara dan kurang makan. Banyak mereka yang hari ini tidak bisa mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencari makan,” kata Andito Galih.
Sementara itu, jalannya demo sempat ricuh. Itu terjadi saat mahasiswa mencoba merangsek masuk ke halaman utama Gedung DPRD Kota Cirebon. Penjagaan polisi diterobos mahasiswa.
Di area DPRD, mahasiswa menuntut anggota atau pun Ketua DPRD Kota Cirebon menemui mereka dan menyatakan sikap. Namun, kembali berjalan alot. Pasalnya, mereka hanya ingin bertemu Ketua DPRD Kota Cirebon, bukan anggota.
Dua anggota DPRD Kota Cirebon Yusuf dan Cicih Sukaesih yang ingin menemui mahasiswa, ditolak. Termasuk kehadiran Wakil Ketua 2 DPRD Kota Cirebon M Handarujati Kallamulah SSos, juga ditolak mahasiswa. Mereka juga meminta para anggota legislatif itu diam dan tidak berbicara.
“Kami kecewa dengan pimpinan DPRD yang sudah tahu akan adanya unjuk rasa tapi pada saat aksi dilaksanakan, justru tidak ada orang. Kami mahasiswa akan datang kembali dengan ekskalasi massa yang lebih besar,” jelas Andito.
Pada situasi itu, Kapolres Cirebon Kota AKBP M Fahri Siregar SH SIK MH turun tangan dan mencoba menenangkan mahasiswa. Fahri mengatakan pihaknya menurunkan 350 anggota dari Brimob Batalyon C Pelopor dan Polres Cirebon Kota. “Silakan kalau mau unjuk rasa lanjutan. Kami dari Polri siap memberikan pelayanan pengamanan,” tegas Fahri. (abd/jrl)
Ogah Dipimpin Jokowi 3 Periode
