Pariwisata Kawasan Pecinan Tidak Terawat

Pariwisata Kawasan Pecinan Tidak Terawat
BELUM ADA GELIAT: Kota tua Jamblang belum ada geliat pembangunan setelah setahun ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai destinasi wisata baru.  --FOTO: SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON
0 Komentar

JAMBLANG – Geliat pariwisata Kawasan Pecinan Kota Tua di Kecamatan Jamblang, belum tampak. Padahal, setelah lebih dari satu tahun ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai obyek wisata baru.
Pantauan Radar Cirebon, di Kawasan Kota Tua Jamblang, terpantau sepi dari aktivitas masyarakat. Suara kendaraan yang melintas di jalur pantai laut utara (pantura) pun terdengar jelas.
Di Kawasan Kota Tua Jamblang, terdapat puluhan bangunan tua bergaya tionghoa. Kondisinya tidak terurus. Di tengah kawasan pun, berdiri sebuah Vihara Jamblang atau Klenteng Hok Keng Tong. Bangunan peribadatan itu salah satu yang tertua di Cirebon.
Sebagian rumah yang ada di kawasan tersebut pun masih ditinggali oleh penghuni. Hal itu terlihat saat penghuni keluar-masuk untuk beraktivitas di luar rumah.
Sebagian besar bangunan yang berada di wisata tersebut dalam kondisi tidak terawat oleh pemiliknya, mulai dari kayu pintu serta jendela, lapuk. Bagian tembok mengelupas, hingga bagian atap menjadi sarang binatang, seperti laba-laba hingga burung.
“Setelah dijadikan kawasan wisata, belum ada perubahan. Warga luar yang datang pun hanya ke vihara, itu juga yang mau beribadah,” kata Suryadi (50), warga sekitar.
Sementara itu, Bupati Cirebon, Drs Imron MAg mengatakan, tidak ada pengembangan di kawasan wisata tersebut lantaran adanya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
Setelah ada anggaran untuk pengembangan Kawasan Wisata Kota Tua Jamblang, kata Imron, pemerintah bakal membangun infrastruktur penunjang supaya memberikan kenyamanan kepada pengunjung.
“Ini merupakan daya tarik. Dalam waktu dekat akan mengumpulkan asosiasi pariwisata untuk mengetahui apa yang bisa dikembangkan di sini,” pungkasnya. (sam) 

0 Komentar