Pelebaran Jalan Tutup Drainase, Pemborong Beralasan Sesuai Gambar, Pertigaan Lengkong Banjir  

Akibat program pelebaran di jalur jalan Lengkong Kulon menuju kawasan wisata, baik Talaga Pancar, Curug Leuleus, Talaga Herang dan Ci Boer Pass serta Curug Cipeuteuy, menyebabkan banjir
Akibat program pelebaran di jalur jalan Lengkong Kulon menuju kawasan wisata, baik Talaga Pancar, Curug Leuleus, Talaga Herang dan Ci Boer Pass serta Curug Cipeuteuy, menyebabkan banjir/PAI SUPARDI/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Akibat program pelebaran di jalur jalan Lengkong Kulon menuju kawasan wisata, baik Talaga Pancar, Curug Leuleus, Talaga Herang dan Ci Boer Pass serta Curug Cipeuteuy, menyebabkan banjir. Terutama di pertigaan menuju pintu masuk desa tersebut.

Hal itu diakibatkan proses pelebaran dengan menggunakan metode pengecoran bahu jalan, baik di sisi kiri maupun kanan jalan dilakukan dengan menutup semua saluran irigasi atau drainase. Sehingga saat hujan air langsung tumpah semua ke jalan.

Kondisi itu dikeluhkan warga, padahal saat proses pelebaran jalan beberapa bulan lalu sempat mempertanyakan kenapa proses pelebaran jalan tidak disertai dengan pembangunan drainase, bahkan menutup drainase.

Baca Juga:Pengusaha Genteng dan Bata Merah Masih Bertahan di Tengah Kepungan Genteng Modern dan HebelViral! Kerusakan Jalan di Majalengka Ramai Dibicarakan Warga di Media Sosial

Harusnya kata warga bernama Nanang pada proses pelebaran jalan itu, bukan dicor langsung, melainkan ditanam terlebih dahulu pipa drainase. Baru kemudian pipa tersebut dicor agar saluran drainase yang ada tetap berguna dan tidak terjadi banjir saat hujan.

“Dari awal juga sudah kami pertanyakan kenapa pelebaran jalan itu, kok dengan cara menutup drainase sekarang baru kelihatan dampaknya,” sesalnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua BPD Desa Lengkong Kulon Ardi Sukardi. Pihaknya sebenarnya sempat melayangkan protes, namun pihak pelaksana menyatakan jika proses pelebaran dengan cara pengecoran bahu jalan sekitar 50 cm di kedua sisi jalan tersebut sudah sesuai arahan. Pihaknya hanya melaksanakan sesuai gambar yang ada.

“Dulu juga saya sempat komplain dan protes mengapa saluran drainasenya malah ditutup dan tidak diganti atau dibuatkan saluran drainase laimnya. Namun mereka (pemborong, red) mengatakan jika mereka hanya mengerjakan proyek sesuai gambar dan arahan yang ada,“ jelasnya.

Sementara itu dari pantauan Radar Cirebon Group, akibat ditutupnya saluran drainase di jalan tersebut, menyebabkan terjadinya banjir di pintu masuk desa. Terutama di pertigaan yang menghubungkan jalan kabupaten dengan jalan provinsi.

0 Komentar