Perjanjian Tidak Diperpanjang

kades-paniis
BUKA JALAN: Kepala Desa Paniis Raski Baskara memantau langsung proses pembangunan jalan baru yang menghubungkan Paniis dengan Desa Cidahu, kemarin (6/9). Foto: Agus Panther/Radar Kuningan
0 Komentar

PASAWAHAN – Pemdes Paniis, Kecamatan Pasawahan tengah bekerja keras mendulang pendapatan asli desa (PADes) dari sektor wisata dan sumber mata air. Bahkan Pemdes Paniis berencana mengelola sendiri objek wisata yang selama ini di bawah pengelolaan Perumda Aneka Usaha dan mendesak Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) untuk mengembalikan lahan yang berada di sekitar desa tersebut. Khusus untuk objek wisata yang selama ini dikelola Perumda Aneka Usaha, pemdes merasa yakin akan bisa mengelolanya kembali lantaran perjanjiannya akan berakhir April 2021.
Kepala Desa Paniis Raski Baskara menegaskan, pihaknya akan bekerja keras mengembalikan pengelolaan objek wisata ke pemdes, peningkatan retribusi air bersih dari PDAM Kota Cirebon, serta permintaan pengelolaan lahan yang berada di bawah TNGC.
“Tugas berat menanti saya selaku kepala desa dalam meningkatkan pendapatan asli desa. Termasuk bagaimana objek wisata yang sekarang dikelola Perumnda Aneka Usaha bisa kembali dikelola Desa Paniis. Ini memerlukan pemikiran dan tekad yang kuat dari semua komponen masyarakat,” tegas Raski kepada Radar, kemarin,
Menurut Raski, Desa Paniis sebenarnya mempunyai potensi menjadi desa makmur karena dianugerahi air yang melimpah. Sayangnya, potensi itu belum tergarap maksimal karena sebelumnya tidak tersentuh dengan baik. Karena itu, di bawah kepempinannya, dia meninjau ulang retribusi dari sektor air, pengelolaan objek wisata oleh Perumda serta mendesak BTNGC merelakan lahan yang berada di dekat desa menjadi aset pemdes.
“Logika saya, dari air ini Paniis bisa mendulang pendapatan luar biasa besar jika dikelola sendiri ditambah retribusi dari PDAM Kota Cirebon. Apalagi perjanjian dengan Perumda akan berakhir tahun depan, sehingga berpeluang objek wisata itu dikelola kembali oleh Pemdes Paniis,” sebut Raski.
Selain ketiga hal itu, lanjut dia, Pemdes Paniis juga sedang membuka akses jalan baru sepanjang 3,7 kilometer hingga Desa Cidahu, Kecamatan Pasawahan. Akses jalan ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam aktivitas perekonomian. Akses jalan ini menghubungkan Desa Paniis dengan Desa Cidahu dan Desa Cibuntu. Rencana pembangunan akses jalan ini terbilang sudah cukup lama. Namun berkat hasil musyarawah desa, akhirnya pembangunan akses jalan dapat terealisasi dengan swadaya masyarakat. Sehingga warga ke depan bakal memiliki akses jalan yang menghubungkan dengan desa tetangga.

0 Komentar