NEW YORK – Tak hanya Intel, Neflix dan Nike yang mengutuk pembunuhan George Floyd di Amerika Serikat, tetapi kedua perusahaan media sosial (medsos) seperti Facebook dan Snapchat juga melontarkan hal serupa.
Diketahui, protes meletus di kota-kota besar di Amerika Serikat atas kasus rasisme George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata meninggal dunia gara-gara lehernya ditekan polisi menggunakan kaki.
Sebelum Facebook dan Snapchat, Intel, Netflix dan Nike mengambil sikap atas kematian Floyd dengan cara menyuarakan keprihatinan tentang diskriminasi terhadap warga Afrika-Amerika.
“Kami berdiri dengan komunitas Hitam. Kami ikut mencari keadilan untuk menghormati George Floyd, Breonna Taylor, Ahmaud Arbery dan terlalu banyak orang lain yang namanya tidak akan dilupakan,” kata Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg seperti dikutip Reuters, Selasa (2/5).
Dia mengatakan, Facebook akan mengalokasikan dana USD10 juta untuk organisasi yang peduli terhadap keadilan rasial. Dia berharap, kasus kekerasan serupa tidak akan lagi terjadi kemudian hari.
Senada dengan Zuckerberg, CEO Snapchat, Evan Spiegel mengaku sangat patah hati dan benar-benar marah dengan perlakuan aparat terhadap orang kulit hitam dan orang kulit putih di AS. “Kita harus memulai proses untuk memastikan bahwa komunitas kulit hitam Amerika didengar di seluruh negeri,” katanya.
Sebelumnya, Nike membalik slogan ikoniknya untuk meningkatkan kesadaran tentang rasisme. “Jangan berpura-pura tidak ada masalah di AS. Jangan berpaling dari rasisme,” kata Nike. (reuters/ap)