INDRAMAYU,RADARCIREBON.ID – Pesantren Al-Ishlah Tajug melepas tiga santrinya yang mendapatkan beasiswa kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Untuk mengapresiasi dan memberikan suntikan semangat, Pesantren Al-Ishlah Tajug mengadakan acara pelepasan untuk para penerima beasiswa di hari Sabtu, 01 April 2023.
Dilansir dari akun resmi media sosial Pesantren Al-Ishlah Tajug, pelepasan diadakan secara seremonial di sebuah Aula yang terisi penuh oleh para santri, para ustadz, para wali santri penerima beasiswa dan dipimpin oleh Direktur MTI Pesantren Al-Ishlah Tajug, Al-Ustadz Muhammad Basuki Adnan, M.Pd.
Baca Juga:Matangkan Persiapan Lomba, Panitia Gebyar Ramadhan Adakan Technical Meeting Sembari BukberIKMI Cirebon Adakan Bukber di Talun; Bukan Ajang Pamer Outfit, Tetapi Menjaga Persaudaraan Agar Tetap Solid
Mereka yang mendapatkan beasiswa tersebut adalah Muhammad Haikal Maghribi, Maulana Malik Fajar dan Muhammad Rizky Sakti.
Menyiapkan Pemimpin yang Berwawasan Global
K.H. Imam Mawardi Hakiem, Pimpinan Pesantren Al-Ishlah Tajug menyampaikan bahwa pesantren harus tetap berjalan dan berkembang meskipun telah berganti generasi kepemimpinan.
Hal itu ditujukan untuk mencetak kader kader calon pemimpin bangsa dan umat di masa yang akan datang.
“Menyiapkan kader calon pemimpin yang mumpuni, pengelola lembaga pendidikan yang berwawasan global sangat penting dalam rangka kaderisasi. Menyiapkan kader pendidik yang akan mengampu estafet pengelola lembaga pendidikan pada masa yang akan datang,” – ujar beliau.
Sebagaimana diketahui, Pesantren Al-Ishlah Tajug sedari dulu sudah menjadi pusat studi Islam yang berharap dapat mencetak sumber daya manusia unggul, dan mempunyai landasan iman serta takwa yang kuat.
K.H. Imam Hawardi Hakiem menambahkan, “perihal estafet kepemimpinan bangsa dan umat sangat urgen untuk direncanakan dan dicanangkan sejak awal. Dengan dasar itulah pesantren memprogramkan pengiriman alumni terpilih untuk kuliah di luar negeri, yang saat ini diawali mengirim alumni untuk kuliah di kota para Nabi, yaitu Kairo Mesir, tepatnya di Universitas Al-Azhar. Ke depan tentunya kader-kader akan dikirim ke negara timur tengah lainnya, sebagai negara mercusuar berkembangnya khazanah dan keilmuan Islam.”