Sebagian Panen, Harga Gabah Turun, Tapi Harga Beras Premium Masih Rp13.500/Kilogram

Sebagian petani di wilayah Majalengka mulai memanen padi yang menyebabkan harga gabah mulai turun
GABAH: Sebagian petani di wilayah Majalengka mulai memanen padi yang menyebabkan harga gabah mulai turun/ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

“Mumpung mahal jadi langsung dijual, kemarin menjual 2 kuintal,” tambahnya.

Gabah yang dijualnya adalah hasil panen di tiga tempat. Saat ini mereka masih terus ikut panen di sawah yang sebelumnya ikut menanam. Selama harga mahal merekapun akan terus menjual gabah hasil panennya.

“Hasil panen sebagian untuk arisan, sebagian untuk makan sisanya dijual mumpung harga masih mahal. Nanti setelah harga merosot menyesal tidak dijual saat harga mahal. Jadi mending menyimpan uang daripada gabah,” katanya.

Menurut mereka disaat harga mahal hampir semua petani menjual gabah hasil panennya. Karena untuk menunggu harga mahal kembali masih sangat lama, karena harga akan terus turun seiring banyaknya petani yang memanen padinya.

“Alhamdulillah kemari kebagian harga mahal,” tandasnya.

Baca Juga:Pagar Nusa Kabupaten Majalengka Gelar Konferensi Cabang Ke-1Tidak Punya KTP, Tidak Bisa Memilih, Ketua KPU Majalengka dan Anggota Komisioner Berbeda Pandangan  

Sementara itu harga beras di pasaran saat ini masih cukup mahal. Musim panen dan turunnya harga gabah belum berdampak pada penurunan harga beras. Kondisi tersebut karena gabah belum tiba di penggilingan sehubungan panen masih jarang.

Harga beras di tingkat pengecer untuk kualitas medium Rp11 ribu hingga Rp12 ribu/kilogram. Sedangkan beras premium masih seharga Rp13.250 hingga 13.500/kilogram. (ono)

 

0 Komentar