Sebar Kader di Desa untuk Tekan Kasus HIV/AIDS

Sebar Kader di Desa untuk Tekan Kasus HIV/AIDS
0 Komentar

Fenomena gunung es HIV-AIDS sulit untuk dipecahkan. Data komulatif temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Cirebon per April 2022 mencapai 2.653 kasus. Salah satu yang tertinggi di Jawa Barat. Upaya penyuluhan dimasifkan dengan menyebar kader di tingkat desa.
ADE GUSTIANA, Cirebon
PENANGGULANGAN HIV/AIDS di masa pandemi nyaris luput dari perhatian kebanyakan orang. Padahal penularan virus yang belum ditemukan obatnya ini masih menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan generasi manusia.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dibantu Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dan NGO (organisasi non pemerintah) melakukan sejumlah akselerasi kegiatan guna tetap memenuhi pendampingan terhadap komunitas berisiko tinggi dan penderita HIV/AIDS.
Di tahun 2022, KPA mulai kembali bergerak diawali dengan mengumpulkan 40 kader/warga peduli AIDS dari sejumlah desa/kelurahan melalui forum group discussion yang diselenggarkan di Warung Mimi Sepuh Talun, Selasa siang (24/5).
Kepala Sekretariat KPA Kabupaten Cirebon Aip Syarifudin mengatakan sudah saatnya perhatian seluruh sektor tertuju kembali dalam penanggulangan HIV/AIDS. Yaitu dengan memasifkan program-program yang dijalankan dan sempat terhenti saat pandemi Covid-19.
“Peran berbagai pihak diperlukan agar HIV-Aids dapat tertanggulangi. Terlebih pemerintah menargetkan mengakhiri zero kasus HIV/AIDS pada tahun 2030 mendatang,” tutur pria yang baru mendapat gelar doktor tersebut.
Aip menambahkan, satu kasus HIV menurut standar WHO yaitu 1 berbanding 100 sampai 200. Artinya, di balik 1 kasus yang terungkap dimungkinkan ada 100 sampai 200 kasus yang belum ditemukan.
Wakil Kepala Sekretariat KPA Kabupaten Cirebon Benni Sugriarsa juga meminta pemerintah daerah memiliki komitmen nyata dalam penanggulangan HIV/AIDS. Karena kondisinya saat ini terbilang cukup memprihatinkan. “Saat ini Kabupaten Cirebon termasuk daerah yang memiliki kasus tinggi di Jawa Barat,” kata Benni.
Ada sejumlah program penanggulangan HIV/AIDS yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Di antaranya edukasi masyarakat dan komunitas berisiko tinggi, beberapa fasilitas untuk ODHA, serta berkuranganya fasilitas rapat koordinasi dengan sejumlah stake holder terkait.
KPA Kabupaten Cirebon berharap program pencegahan dan penanggulngan HIV dapat tetap berjalan dengan melibatkan semua sektor melalui konsep pentahelix mengingat ancaman penularan HIV-AIDS masih ada.

0 Komentar