SEDIHNYA EMAK. Penjualan Merosot, Tupperware Terancam Bangkrut

SEDIHNYA EMAK. Penjualan Merosot, Tupperware Terancam Bangkrut
Peralatan makan Tupperaware terancam bangkrut. Hal ini karena penjualannya terus mengalami penurunan. Foto:Nur Via Pahlawanita.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID-  Tupperware merupakan peralatan makananan yang pernah jadi buruan emak-emak pada eranya. Tapi, apakah Tupperware bakal hilang dari peredaran?.

Emak-emak yang suka mengolah berbagai resep makanan pastinya membutuhkan peralatan masak yang memadai. Dengan peralatan dapur yang lengkap, emak dapat menyajikan makanan untuk orang tersayang dengan lebih bersemangat.

Mengutip dari CBS, jebloknya kinerja Tupperware ini terjadi setelah pandemi berakhir dan kehidupan masyarakat kembali normal. Selama pandemi, bisnis Tupperware melesat karena semua orang memasak di rumah dan menyetok makanan.

Baca Juga:THR Cair, Simak Tips Atur Keuangan untuk LebaranTransformasi PLN Jadi Lebih Efisien, Direktur Utama PLN Jadi Indonesia Best 50 CEO di Tahun 2023

Dikutip dari Fortune, ditulis Rabu (12/4/2023), dalam siaran pers, perusahaan mengatakan ada keraguan besar tentang kemampuannya untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan telah melibatkan penasihat keuangan untuk mengumpulkan dana.

“Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi modal dan likuiditas,” ujar Presiden dan CEO Tupperware Brands, Miguel Fernandez.

Tupperware hadapi kemungkinan delisting karena gagal mengajukan laporan tahunan, demikian disampaikan perseroan. Adapun saham Tupperware telah anjlok 68 persen pada 2023.

Tupperware akan mengajukannya dalam 30 hari ke depan. Akan tetapi, Tupperware menyatakan tidak ada jaminan formulir 10-K akan diajukan pada saat itu.

Penjualan Tupperware telah menurun selama bertahun-tahun, karena persaingan dalam bisnis wadah penyimpanan plastic telah meningkat secara dramatis dengan pesaing menawarkan produk dengan harga jauh lebih rendah. Namun, pada 2020, Tupperware melaporkan peningkatan penjualan tahun ke tahun pertamanya sejak 2017.

0 Komentar