Selayang Pandang Batik Paoman Indramayu; Nestapa Seorang Gadis Nelayan

batik
Salah seorang culture traveller, Laely Indah Lestari sedang mengunjungi rumah produksi batik tulis khas Indramayu di Desa Paoman, Kabupaten Indramayu. Foto: Instagram/@laelypassions - radarcirebon.id
0 Komentar

INDRAMAYU,RADARCIREBON.ID – Selayang pandang Batik Paoman; nestapa seorang gadis nelayan. Paoman merupakan sentra batik paling terkenal di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Meski berdekatan dengan Trusmi yang merupakan sentra Batik di Kabupaten Cirebon, Batik Paoman memiliki ciri khas tersendiri.

Batik Paoman didominasi warna coklat atau biru tua dengan motif biota laut.

Dua motif yang menjadi ciri khas batik daerah itu adalah ikan etong dan kapal karam, antara lain motif yang mengambil tema flora atau fauna daerah tersebut.

Baca Juga:Inilah Tradisi Bukber di Berbagai Belahan Dunia; Nomor 3 Sudah Ada Sejak Dinasti FatimiyahKeutamaan Puasa di 10 Hari Ke-2 Bulan Ramadhan

Keberadaan motif tersebut muncul karena sangat erat kaitannya dengan lingkungan keseharian mereka. Paoman adalah desa nelayan.

Bagi perempuan-perempuan Paoman, melepas kepergian suami atau ayah mereka ke laut, tidak ada bedanya dengan pergi berperang.

Apa pun bisa terjadi di tengah lautan; entah karena badai yang tiba-tiba atau di kegelapan malam, perahu menabrak karang.

Paoman dikenal sebagai kawasan pemukiman tua. Masa kejayaan kawasan ini sebagai pelabuhan dapat dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan yang bertahan cukup lama hingga datangnya Islam dan zaman penjajahan.

Setelah melewati Bandar Cimanuk Indramayu melewati massa jayanya, masyarakat (khususnya laki-laki) Paoman kehilangan pekerjaan dan beralih mata pencaharian. Satu-satunya hal yang tidak berubah dalam kehidupan masyarakat Paoman adalah pekerjaan perempuan.

Mereka terus melanjutkan tradisi membatik. Bahkan saat ini, membatik tidak hanya untuk mengisi waktu luang. Batik menjadi bagian dari pekerjaan perempuan yang bernilai ekonomi.

Pembuatan batik bagi wanita Paomaan biasanya melalui beberapa tahapan. Pertama, cuci bahan berupa kain biasa dengan pelembut kain dan bahan penghalus.

Baca Juga:5 Keutamaan Berpuasa di 10 Hari Pertama Bulan RamadhanRekomendasi Hidangan Berbuka Puasa; Jasuke Mozzarella, Inilah Bahan-bahan dan Cara Membuatnya.

Kedua, sebelum memberikan template dan isen-isen terlebih dahulu membuat template lengkap dengan hiasan kertas yang berbeda.

Pada kain yang dibuat dengan pola ini bahwa tracing dilakukan secara berulang-ulang dengan interval yang tetap agar posenya serasi dan akurat.

Langkah selanjutnya adalah memberikan isen-isen dan melanjutkan dinding untuk lebih menjelaskan dan memvariasikan motif. Baru kemudian masukkan pewarnaan yang diakhiri dengan medelani.

0 Komentar