Sepekan Diterjang Rob, Warga Pesisir Diare

Sepekan Diterjang Rob, Warga Pesisir Diare
Kondisi gelombang di pesisir Kota Cirebon. Banjir rob terjadi hampir sepekan terakhir. Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

Ketua RW 07 Kesunean Utara, Sukarya mengungkapkan, banyak warga yang menyampaikan keluhan terkena penyakit, khususnya iritasi kulit. Ini terjadi karena setiap hari rumah mereka kemasukan air dengan ketinggian 30 hingga 40 centimeter.  Sementara di jalanan, air bisa mencapai 50 centimeter.
Dari penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), limpasan air laut yang masuk daratan/pesisir telah diidentifikasi sebelumnya. BMKG juga telah mengeluarkan peringatan dini. Potensi rob masih akan berlangsung pada awal bulan Juni ini khususnya untuk Perairan Utara Jawa.
Hal ini dikarenakan pada awal Juni memasuki periode bulan purnama (full moon/spring tide) yang mengakibatkan kondisi pasang cukup tinggi di beberapa wilayah Indonesia.
Selain dari faktor astronomis, faktor fisis laut juga sangat mempengaruhi terhadap kejadian rob, di mana hasil analisis dari model gelombang laut teridentifikasi tinggi gelombang di Laut Jawa mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter yang dibangkitkan oleh angin yang berhembus dengan kecepatan hingga 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam.
Gelombang tinggi di Laut Jawa masih terjadi pada Jumat (5/6) dan memiliki kecenderungan menurun seiring dengan penurunan kecepatan angin. Potensi rob masih perlu diwaspadai hingga 6 Juni 2020, mengingat kondisi spring tide (full moon) dan anomali tinggi muka laut positif sehingga mengakitbatkan tinggi muka air laut akan lebih tinggi daripada kondisi normal. (ade)

0 Komentar