Tak Sepakat Penutupan Tempat Ibadah

0 Komentar

Lebih Baik Masjid Terapkan Protokol Kesehatan
PEKALIPAN – Penerapan PPKM Darurat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon membuat sejumlah pengurus DKM merana. Pasalnya, semua kegiatan di rumah ibadah harus ditiadakan, berikut juga kegiatan salat di masjid. Sehingga, para pengurus DKM di Kota Cirebon meminta pemerintah tidak pukul rata terhadap kebijakan PPKM Darurat, khususnya terkait rumah ibadah ditutup sementara.
Pengurus DKM As-Salam RW 19, Larangan Timur, Dr Cecep Suhardiman SH MH mengungkapkan, pihaknya meminta ada pengecualian untuk masjid atau rumah ibadah di wilayah yang tidak berisiko penularan Covid-19.
“Kami mendukung pemerintah dalam memutus penularan Covid-19. Untuk RW yang tidak ada kasus Covid-nya, ya mohon ada keleluasaan untuk melaksanakan ibadah di masjid,” kata Cecep dalam acara rapat di Masjid Jami Nurussholichah. Sebaliknya, Cecep sepakat bila memang masjid di daerah yang berisiko penularan Covid-19 untuk ditutup sementara.
Sementara itu, Ketua DMI Kota Cirebon, Drs H Rokhidin MAg mengungkapkan, DMI secara organisasi mendukung penerapan PPKM Darurat. Tetapi, dia mengakui, keputusan ini menimbulkan pro-kontra. Termasuk di kalangan pengurus DKM.
“Tolong pihak masjid itu, protokol kesehatan dipenuhi. Selama ini ada masjid yang tidak mengikuti aturan. Ini juga perintah Allah SWT, bukan hanya pemerintah,” tandas Rokhidin.
Diungkapkan Rokhidin, di Indonesia, susah sekali untuk mengikuti aturan. Dia mencontohkan, di luar negeri, aturan pemerintah diikuti. Sehingga, kasus terkendali. Sementara di Indonesia, pro-kontra terus. “Kalau pribadi dewan masjid, pasti mengikuti pemerintah. Tapi di masyarakatnya pro-kontra. Saya juga keder (bingung). Karenanya, dia meminta DKM meningkatkan protokol kesehatan,” ungkap Rokhidin.
Dewan masjid, kata dia, tidak berani untuk sampai menutup masjid. Padahal dia sudah meyakinkan, bahwa ini hanya sementara. Tapi kenyataannya, para pengurus DKM ngotot tetap dibuka. “Saya tengah-tengah. Aturan pemerintah dipenuhi, masyarakat dipenuhi. Ikuti protokol kesehatan. Kita tindak saja masjid-masjid yang tidak ikut protokol kesehatan,” tutup Rokhidin. (jerrell)

0 Komentar