Terjadi Lagi Pergerakan Tanah, 15 Rumah Warga Desa Ujungberung Terancam  

Pergerakan tanah kembali terjadi di Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi, tepatnya di Blok Desa Lama
TANAH BERGERAK: Pergerakan tanah kembali terjadi di Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi, tepatnya di Blok Desa Lama/PAI SUPARDI/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID- Pergerakan tanah kembali terjadi di Desa Ujungberung Kecamatan Sindangwangi, tepatnya di Blok Desa Lama. Pergerakan tanah terjadi di lokasi yang sama saat terjadi pergerakan tanah beberapa tahun lalu.

Pergerakan tanah sedalam 10 sampai 20 cm tersebut diduga akibat curah hujan yang tinggi dalam kurun waktu dua pekan terakhir.

Sedikitnya ada 3 rumah yang statusnya siaga ambruk, karena hanya berjarak sekitar beberapa meter dari lokasi pergerakan tanah.

Baca Juga:Badan Penyuluh Pertanian Lakukan Uji Sampel Tanah Pertanian di MajalengkaSeleksi Paskibraka Kabupaten Majalengka Sudah Dibuka, Ini Link Daftarnya

Ada 12 rumah lainnya yang berjarak sekitar 5 hingga 10 meter dari pusat pergerakan tanah masuk dalam kategori awas atau waspada.

Menurut Kepala Desa Ujungberung, Aris Susanto pergerakan tanah kali ini merupakan kali ketiga selama kurun waktu 8 tahun terakhir. Namun skalanya cukup kecil.

Pergerakan pertama kata dia sempat terjadi pada tahun 2017 yang membuat ambruk 3 rumah dan beberapa KK harus diungsikan.

Disusul pada tahun 2020 juga terjadi pergerakan tanah. Meski tidak menyebabkan rumah ambruk, namun 1 KK dan 1 rumah terpaksa ditinggalkan.

Akibat pergerakan tanah yang cukup besar dan cukup panjang yakni mencapai sekitar 300 meter. Sehingga menyebabkan anjlok tanah sedalam 15 hingga 30 cm dengan kerenggangan rongga tanah yang pecah mencapai 5 hingga 10 cm.

“Kali ini pergerakan tanah terjadi, hanya saja skalanya cukup kecil dan sempat terjadi penurunan tanah atau anjlok sedalam sekitar 5 sampai 10 cm. Namun lokasinya berada di bawah permukiman sehingga masih cukup aman. Apalagi beberapa rumah warga yang dulu terancam sudah ditinggalkan atau di relokasi,” paparnya Kamis (23/2).

Aris mengatakan, untuk mengantisipasi hal lainnya, di sekitar lokasi sudah dipasang papan peringatan oleh pihak BPBD. Pemerintah desa sendiri selalu melakukan sosialisasi kepada warga untuk tetap hati-hati dan waspada.Terutama saat curah hujan yang tinggi seperti saat ini.

Baca Juga:Sebagian Panen, Harga Gabah Turun, Tapi Harga Beras Premium Masih Rp13.500/KilogramPagar Nusa Kabupaten Majalengka Gelar Konferensi Cabang Ke-1

“Untuk antisipasi selain kita pasang papan peringatan, kita juga selalu memantau terutama saat musim hujan seperti ini,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan Sekretaris Desa Ujungberung Abdul Somad, musibah itu terjadi setelah wilayahnya diguyur hujan selama beberapa jam.

0 Komentar