Total 43 Petahana Tumbang

Total 43 Petahana Tumbang
0 Komentar

CIREBON- Pleno hasil Pilwu Serentak 2021 sudah digelar di tingkat PPS (Panitia Pemungutan Suara). Hasilnya nanti diserahkan ke BPD, lalu ke camat, dan selanjutnya dibawa ke bupati.
“Plenonya sudah, di tingkat PPS. Tidak ada pleno tingkat kabupaten. Semua hasilnya diserahkan ke bupati melalui camat,” jelas Kabid Pemdes DPMD Kabupaten Cirebon Aditia Arif Maulana, kemarin.
Dia menjelaskan, dalam gelaran pilwu kali ini, dari 74 petahana yang turun gelanggang, hanya sekitar 31 kuwu petahana yang menang dan akan tetap melanjutkan kepemimpinannya. Sementara sisanya, yakni 43 petahana, tumbang. “Jadi setengahnya saja yang menang,” jelas Aditia Arif Maulana kepada Radar Cirebon.
Untuk pelaporan hasil pilwu sendiri, sambung Adit, sesuai dengan peraturan bupati diberikan waktu 7 hari  dan 7 hari lagi sampai dinyatakan komplit. “Dan sampai sejauh ini belum ada pihak yang mengajukan keberatan dengan hasil pilwu. Tapi kalau pun ada, bisa menempuh keberatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Minggu (21/11), sebanyak 476 calwu dari 135 desa bertaruh nasib. Dari 40 kecamatan di Kabupaten Cirebon, dua di antaranya tak terlibat pilwu. Yaitu Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Pabedilan.
Sementara jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 536.382 orang. Dari 476 (436 laki-laki dan 40 perempuan) calwu, 73 di antaranya adalah petahana. Sebanyak 18 lain merupakan mantan kuwu dan 385 sisanya bukan keduanya. Alias masyarakat umum yang baru mencalonkan.
Sementara jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 1.234. Di tiap TPS maksimal 500 DPT. Menyesuaikan dengan penerapan prokes di masa pandemi. Padahal, dalam aturan sebelumnya, masing-masing desa hanya tiga TPS. Bahkan idealnya cukup dengan satu TPS.
Di pilwu tahun ini, Pemkab Cirebon menggelontorkan pagu anggaran sebesar Rp21,7 miliar. Aditia Arif Maulana merinci, anggaran paling besar dialokasikan untuk mencetak surat suara. Sementara alokasi ke masing-masing desa berbeda. Tegantung banyaknya DPT di desa tersebut.
Semakin banyak DPT, semakin besar anggarannya. “Paling kecil Rp83 juta (koma sekian, red) yaitu Desa Pasawahan, Kecamatan Susukan Lebak. Paling besar Desa Pegagan, Kecamatan Palimanan Rp250 juta (koma sekian, red). Di Pegagan, paling padat. TPS-nya ada 18,” tutur Aditia.

0 Komentar