Tragedi di Tol Cipali, dari Januari-Agustus 2020 Ada 11 Insiden Serupa

kecelakaan-lalu-lintas-cipali
Kepolisian dan petugas medis mengidentifikasi jenazah korban kecelakaan Tol Cipali di kamar mayat RSUD Arjawinangun, Senin (10/8). Foto: Cecep Nacepi/Radar Cirebon
0 Komentar

Hanya selang satu jam kemudian, Dirgakum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Kushariyanto juga datang ke Rumah Sakit Mitra Plumbon untuk mengecek kondisi korban yang terluka akibat kecelakaan tersebut.
Satu persatu, korban yang ada di ruang IGD itu diceknya dan ditanyakan kronologisnya. Namun, kebanyakan dari korbannya tidak ada yang tahu kronologis persisnya.
Kebanyakan dari mereka, dalam kondisi tertidur saat kecelakaan. Memang saat itu, kecelakaan terjadi pada dini hari. “Kondisi korban, ada yang berat dan ada yang ringan. Paling ringan ini warga Brebes. Ia duduk di belakang dan lukanya hanya goresan di paha saja. Saat tanya kronologisnya. Ia tidak tahu, ketika terjadi kecelakaan semuanya tertidur dan sadarnya setelah terjadi crash (tubrukan, red),” ujar Brigjen Pol Kushariyanto.
Brigjen Pol Kushariyanto menyampaikan, kasus kecelakaan yang menyebabkan delapan orang tewas itu, sudah dilakukan olah TKP dan ditangani Dirlantas Polda Jabar. Ia juga berharap, dalam waktu dekat, bisa mengetahui hasilnya. Menurutnya, kecelakaan tersebut diduga karena sopir mengantuk. Pasalnya, mobil saat kecelakaan dalam kondisi belok ke kanan dan menyeberang jalan dari jalur A ke jalur B dengan kecepatan tinggi.
“Diduga kecepatan lebih dari 100 KM per jam. Di Tol Cipali kan ada pemisah jalur A dan B. Secara otomatis ketika melaju dengan kecepatan tinggi kan mobil itu melayang. Menimpa mobil yang datang arah sebaliknya. Tertimpa pun dalam kondisi terbalik. Karena di malam hari, jalan tidak ada penerangan. Sopir pun kaget saat ada Toyota Rush,” jelasnya.
Kushariyanto menjelaskan, mobil elf telah membawa 16 penumpang termasuk sopirnya. Di masa pandemi covid-19 ini, jumlah penumpang tersebut terlalu banyak dan tidak menerapkan protokol kesehatan, yakni jaga jarak. Oleh karenanya, setelah kejadian ini, dia berharap kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Masyarakat termasuk pengusaha travel, tolong patuhi protokol kesehatan. Kita masih pandemi covid-19. Kalau elf ini, diisinya 16. Harusnya kan 50% dari batas muatan. Tapi, sopirnya meninggal,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kushariyanto menjelaskan terdapat 11 kasus kecelakaan di Tol Cipali yang berpindah jalur berlawanan selama Januari sampai Agustus 2020. ”Sebelas insiden itu beragam, baik di jalur A ke B dan sebaliknya,” ungkapnya.

0 Komentar