Transisi Penuh Pengharapan; Beranjak pada Kondisi yang Lebih Baik

Transisi Penuh Pengharapan; Beranjak pada Kondisi yang Lebih Baik
0 Komentar

Masyarakat Tionghoa masih banyak yang percaya untuk mempertimbangkan banyak hal. Seperti usaha, kesehatan, percintaan dan sebagainya. Setiap 12 tahun terjadi pengulangan yang sama. Contoh tahun ini 2020 adalah Tahun Tikus, maka 12 tahun yang akan datang yaitu tahun 2032 kembali ke Tahun Tikus. Dan ada unsur elemen yang menyertainya.
Tahun 2022 adalah tahun Macan Air. Tahun kelahiran Shio Macan Api 1926, Macan Tanah 1938, Macan Logam 1950, Macan Air 1962, Macan Kayu 1974, Macan Api 1986, Macan Tanah 1998, macan logam 2010, Macan Air 2022.
TETAP PATUJI
PROTOKOL KESEHATAN
Sementara itu, rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2573 dan Cap Go Meh 2573 telah dimulai sejak beberapa hari lalu di beberapa kelenteng di Kota Cirebon. Salah satunya di Vihara Dewi Welas Asih yang menjadi pusat kelenteng yang mengadakan acara-acara besar. Namun rupannya, perayaan kedua event tahunan itu dipastikan tidak akan semeriah pada masa sebelum pandemi Covid-19.
Bagian Humas dan Sarana Vihara Dewi Welas Asih, Henry Pekasa, mengatakan, pada tahun 2022 ini pihaknya tidak akan menggelar kegiatan-kegiatan perayaan yang meriah. Hanya sebatas kegiatan sembhayang bersama warga Tionghoa.
“Perayaan kita prinsipnya Tahun Baru Imlek dimulai dengan bakti sosial dengan memberikan 1.500 paket. Rabu (26/1) kita mengadakan Liang Keng Sangsin yang merupakan hari di mana dewa semuanya naik ke langit. Kamisnya kita cuci rupang dan bebersih kelenteng. Banyak ritualnya,” jelas Henry kepada Radar, Kamis lalu (27/1).
Henry mengakui perayaan tahun ini akan jauh lebih sederhana dibandingkan masa sebelum pandemi Covid-19. Di mana pada saat itu perayaan akan lebih banyak digelar dibandingkan dengan ritual. Termasuk di antaranya adalah kegiatan perayaan malam Imlek dan juga Cap Go Meh.
“Biasanya ada kirab budaya Cap Go Meh. Apalagi itu menjadi kegiatan rutin tahunan yang masuk gelaran besar di Kota Cirebon. Itu semua melibatkan masyarakat. Namun kita tiadakan terlebih dahulu. Mengingat situasi pandemi Covid-19. Ini tidak mengurangi esensi acara. Kita sama rasa dengan saudara kita yang tidak bisa merayakan hari rayanya,” terangnya.
Menurut Henry, esensi tersebut, seperti bersyukur atas tahun yang sudah berjalan dengan baik, rezeki berlimpah, umur panjang. Serta, berharap tahun depan yang mendatang bisa berkah, umur panjang, cita-cita bisa tercapai.

0 Komentar