Transisi Penuh Pengharapan; Beranjak pada Kondisi yang Lebih Baik

Transisi Penuh Pengharapan; Beranjak pada Kondisi yang Lebih Baik
0 Komentar

Nantinya pada saat malam Imlek atau tepatnya pada 31 Januari 2022 malam, pihaknya akan menerapkan satu jalur agar mencegah terjadinya kerumunan. Jalur itu di antaranya masuk dari depan keluar dari samping Vihara Dewi Welas Asih. “Kita ikuti anjuran pemerintah. Sebatas sembhayang. Kita batasi 500 orang untuk 31 Januari 2022 nanti. Satu tempat kita buat 80 orang meskipun kawasan 3000 meter,” katanya.
Selain itu, Hio yang digunakan untuk sembhayang juga sudah disiapkan oleh panitia dalam kondisi menyala. Sehingga diharapkan para jemaat bisa mengikuti acara sembhayang dengan cepat, yakni bisa dengan waktu di bawah 15 menit. “Memang ada rasa kehilangan. Banyak yang menyanyakan. Kita tidak ada acara. Tidak ada keramaian,” lanjutnya.
Kemudian pada 8 hari pasca Imlek atau tepatnya 8 Februari 2022 mendatang akan digelar juga Sembhayang Keng Ti Kong yang merupakan peringatan di mana dewa turun dari Khayangan. Lalu, pada tanggal 15 Februari 2022 atau 15 hari selepas Imlek akan diadakan juga kegiatan Cap Go Meh yang hanya diperingati dalam bentuk Sembhayang.
“Dewa sedang ada di Khayangan pada saat kita imlek. Jadi kita berdoa langsung disampaikan. Pada saat 8 Imlek itu turun semua. Dan disaat itu kita sambut. Baru kita tanggal 15 nya melakukan Sembhayang Cap Go Meh,” ungkapnya.
Untuk itu, Henry mengimbau kepada umat Tionghoa yang ingin melakukan sembhayang dalam masa pandemi Covid-19 agar bisa mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan mengikuti jadwal yang sudah ada. “Kita harap jemaat bisa sama-sama mematuhi aturan yang ada,” tutupnya. (*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar