Tren Naik, Kuningan Terancam PSBB

Tren Naik, Kuningan Terancam PSBB
TETAP JALAN: Kegiatan bimbingan pra-manasik bagi para calhaj di Islamic Center Indramayu, Senin (9/3). FOTO: ADUN SASTRA/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

KUNINGAN– Jika kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan masih terus terjadi, maka Kuningan terancam kembali ke zona oranye. Saat ini, status Kabupaten Kuningan masih dalam zona kuning atau dengan risiko kasus rendah. Berdasatkan data yang ada di Crisis Center Covid-19 Kuningan pada Selasa (8/9), jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 totalnya mencapai 146 kasus. Hal ini mengalami kenaikan dibanding beberapa hari sebelumnya yang masih 135 kasus.
Kemudian total kasus positif ini terdiri dari 120 orang sembuh, empat meninggal dunia dan 22 orang masih dikarantina. Ada pula kasus rapid reaktif jumlah totalnya mencapai 165 orang. Terdiri dari 144 orang sembuh, sembilan meninggal dunia dan 12 orang menjalani karantina. Jika kondisi ini terus naik, tidak menutup kemungkinan pembatasan sosial berskala besar (PSBB)  kembali diterapkan di Kota Kuda.
Bupati Kuningan H Acep Purnama saat dikonfirmasi menjelaskan, kaitan meningkatnya kasus positif Covid-19 saat ini tak bisa dihindari. Walaupun memang pihaknya sudah berupaya maksimal sosialisasi dan memberi imbauan warga agar patuh pada protokol kesehatan.
“Masyarakat ingin kembali bebas beraktivitas normal seperti biasanya, namun itu belum bisa terjadi. Namanya juga kan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), selama kedaruratan nasional Covid-19 ini belum dicabut pemerintah, kita belum bisa normal beraktivitas seperti biasanya,” tegas bupati.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, bupati kembali menekankan agar masyarakat tidak menganggap sepele terhadap pandemi Covid-19. Sebab bahaya Covid-19 memang nyata. “Silakan, kita tidak larang warga beraktivitas saat ini, namun tetap harus patuh pada aturan protokol kesehatan. Tolong lah, kesadarannya lebih ditingkatkan lagi. Kenakan masker kemana saja pergi, jaga jarak serta rajin cuci tangan. Kemudian hindari kerumuman dan tempat-tempar ramai,” imbau bupati.
Jika tren angka kasus positif terus alami kenaikan, kata Acep, masyarakat jangan menyalahkan pemerintah daerah kalau kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali diterapkan. “Pemerintah tak bosan mengingatkan masyarakat agar tetap patuh dengan protokol kesehatan ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Berbagai upaya pemerintah daerah lakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dan seandainya tren angka kasus Covid terus mengalami kenaikan, tolong jangan salahkan pemerintah daerah karena kami sudah berupaya maksimal melakukan pencegahan,” ujarnya.

0 Komentar