Wajib Tahu Awas Keliru Perbedaan Infak dan Sedekah

Perbedaan infak dan sedekah
Wajib tahu Perbedaan infak dan sedekah/ist.radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBIN.ID-Perbedaan Infak dan Sedekah atau Shodaqoh setiap muslim wajib memahaminya agar tak keliru dalam pengamalannya sehari-hari.

Keduanya memiliki kemiripan makna yang sama, tetapi sebenarnya berbeda. Pada prakteknya memang dua kegiatan tersebut merupakan kegiatan amal untuk memberikan bantuan berupa harta yang dimiliki, kepada orang yang membutuhkan.

Oleh karena itu berikut perbedaan infak dan sedekah yang perlu di ketahui yang dirangkum dari beberapa sumber.

Baca Juga:Penting Untuk Dipahami 4 Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadhan,YUK AMALKAN!Mengapa Berdusta Termasuk Salah Satu Amalan Yang Merusak Pahala Puasa

Sejatinya infak dibagi menjadi dua infak yang digunakan pada jalan kebaikan, dan infak yang digunakan pada jalan keburukan. Infak pada jalan kebaikan bermakna setiap harta yang dikeluarkan atau dibelanjakan digunakan untuk di jalan Allah Ta’ala.

Sedangkan infak yang digunakan di  jalan keburukan bermakna bahwa infak tersebut bermaksud untuk menghalang-halangi dari jalan Allah, digunakan untuk maksiat.

Oleh karenanya hal ini akan menjadi sumber penyesalan bagi pelakunya. Seperti dijelaskan Allah Ta’ala dalam surat Al-anfal ayat 36.

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan”.

Sejatinya Allah Ta’ala memerintahkan hambaNya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan  (berinfak) di jalanNya untuk meraih ampunan dan SurgaNya. Dijelaskan dalam surat Al-Imron :133-134.

Dan bersegeralah kamu kepada keampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang takwa. Yaitu orang-orang yang menginfakkan (hartanya) baik di waktu senang atau di waktu susah, dan orang-orang yang menahan kemarahannya dan memaafkan kesalahan orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Ali Imran: 133-134).

0 Komentar