Warga Gotong Royong Peringati Maulid Nabi

Warga Gotong Royong Peringati Maulid Nabi
UNIK: Warga Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemabahang, membuat miniatur perahu untuk dijadikan tempat penyimpanan aneka macam makanan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Kamis (29/10) lalu. --FOTO: ISTIMEWA/RADAR CIREBON
0 Komentar

LEMAHABANG – Sudah menjadi tradisi, setiap tanggal 12 Rabiul Awwal atau bulan ketiga dalam kalender Hijriyah, diperingati sebagai bulan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Seluruh muslim di dunia menyebutnya sebagai Maulid Nabi.
Peringatan Maulid Nabi dilakukan dengan cara yang berbeda-beda di setiap wilayah. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Tuk Karangsuwung, Kecamatan Lemahabang.
Pada Kamis (29/10), seluruh warga berbondong-bondong mendatangi Masjid Ki Ardisela untuk mengumandangkan salawat nabi. Kemudian, mereka keliling desa dengan mengarak miniatur perahu yang berisi aneka buah-buahan dan makanan yang berasal dari donasi warga. Selain itu, menyantuni anak yatim piatu juga menjadi agenda wajib dalam rangakaian peringatan Maulid Nabi.
Menurut Kuwu Desa Tuk Karangsuwung, Azis Maulana, tradisi peringatan Maulid Nabi yang ada di desanya sudah berjalan puluhan tahun. Sehingga, sudah menjadi agenda rutin tahunan. “Setiap tahun, warga kami pasti memperingati Maulid Nabi,” tuturnya.
Bahkan, warga menganggapnya sebagai salah satu perayaan besar setelah Idul Fitri. “Warga yang bekerja di luar kota, wajib hukumnya pulang kampung apabila Maulid Nabi,” bebernya.
Yang unik dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Tuk Karangsuwung adalah tingkat gotongroyong yang sangat tinggi. Tanpa adanya paksaan atau imbauan, setiap rumah seolah-olah wajib membuat aneka makanan untuk didonasikan dalam peringatan tersebut. “Budaya gotong royong sangat kuat di sini,” ungkapnya.
Kendati demikian, peringatan Maulid Nabi tahun ini dirasa sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh wabah virus Covid-19, sehingga tidak seramai tahun lalu. “Peringatan tetap dilakukan, namun harus menjalani protokol kesehatan, seperti jaga jarak dan lain sebagainya. Sehingga, tidak semua warga bisa terlibat dalam peringatan ini,” ujarnya.
Oleh sebab itu, dalam doa-doa yang dipanjatkan oleh warga dalam peringatan ini adalah, agar wabah virus Covid-19 ini segera musnah. Sehingga, warga dapat menjalankan aktivitasnya dengan normal kembali. “Semoga, wabah Covid-19 ini segera berakhir dan tahun depan lebih meriah lagi,” pungkasnya. (jun) 

0 Komentar