17 Jam, Api Masih Membara di Pabrik Busa Arjawinangun

17-jam
Setelah 17 jam hingga siang, api masih membara di pabrik busa Arjawinangun. Foto: Cecep Nacepi/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Sudah 17 jam berlangsung. api masih membara di pabrik busa milik PT Aiyi Internasional di Jln Raya By Pass Arjawinangun Kabupaten Cirebon.

Sejak pertama kali kejadian, Senin malam sekitar pukul 20.00 sampai Selasa siang pukul 13.00 banyak masyarakat berdatanganan menonton kebakaran tersebut.

Terpantau di lapangan, sepanjang jalan di dekat lokasi kejadian, di penuhi masyarakat. Dari yang berusia masi anak-anak, pelajar, hingga orang tua.

Baca Juga:Ini Tanggapan Wabup Cirebon soal Pelajar Buang BayiSimak Jadwal Samsat Keliling Cirebon, 28 Februari dan 1, 2 Maret 2023

Mereka hanya bisa menyaksikan api yang menjualang tinggi dan melihat sibuknya petugas Pemadam Kebakaran yang bolak balik mengisi air dan memadamkan api.

“Sekarang sudah mending banyak petugas, jadi tertib. Waktu malam tadi, banyak sekali masyarakat sampai akses jalan sulit,” tutur salah satu saksi di lokasi kejadian, Awan (28).

Untungnya, ratusan personel Polresta Cirebon dan Polsek Arjawinangun dengan dibantu oleh TNI berada lokasi kejadian.

Masyarakat yang menonton kebakaran jaraknya dibatasi, tidak boleh mendekati kobaran api.

Setiap pengendara yang berhenti juga diperintahkan untuk melanjutkan perjalanan agar tidak tersendat.

“Kita dibantu dari gabungan Polsek dan Polresta Cirebon mengamankan lokasi kejadian dari malam sampai siang ini. Saya belum tidur. Tapi anggota bergantian shift-nya,” kata Kapolsek Arjawinangun, Kompol Sayidi.

Di tempat yang sama, Kepala Desa (Kuwu, red) Desa Kebonturi, Subur mengatakan, pihaknya menerima laporan adanya kebakaran dari masyarakat.

Baca Juga:Pabrik Busa di Arjawinangun Terbakar, Ini Situasi Terkini sampai Jelang Tengah MalamTerungkap, 2 Pelajar Cirebon Orang Tua Bayi yang Dibuang di Jalan

Kemudian menghubungi pihak kepolisian sekitar pukul 20.10 WIB, kalau pabrik seluas 2 hektare itu terbakar hebat.

“Meskipun kita dan warga sudah bergerak cepat berdatanganan pun tak berdaya, hanya bisa menonton. Karena api terlalu besar dan berbahaya kalau mendekat,” ujarnya.

Di dalam pabrik, lanjutnya, ada lem, tiner, busa dan bahan yang mudah terbakar lainnya sehingga semua terbakar hebat.

Diungkapkan Subur, total ada 240 orang karyawan yang bekerja di pabrik busa tersebut.

Saat kebakaran terjadi, pihaknya mengaku telah mengevakuasi para pekerja. Para pekerja diungsikan untuk istirahat karena merasa troma atas kejadian tersebut.

0 Komentar