Atas nama pihak SMAN 1 Cidahu, Asep berharap hal ini tidak terjadi lagi di sekolahnya, termasuk di sekolah lain. Karena menurutnya, anak belajar itu tidak hanya kewajiban sekolah, selebihnya itu kewajiban orang tua.
“Kami tidak bisa membina semuanya, ada orang tua di rumah. Ini harus ada kerja sama. Jadi keputusannya AMFK ini naik kelas, tapi pindah sekolah. Kan ada SMA terbuka tuh, itu kan bisa. Kita sudah berupaya agar siswa berkelakuan baik, selebihnya menjadi tanggung jawab orang tua di rumah,” pungkas Asep.
Terpisah, Yeni Yuliani selaku orang tua siswa AFMK, mengungkapkan beberapa hari lalu dirinya telah bermusyawarah dengan pihak SMAN 1 Cidahu terkait sang anak AFMK. Ia pun menjelaskan pihak sekolah akhirnya memutuskan AFMK naik kelas dari kelas XI ke kelas XII namun harus pindah sekolah.
“Saya lagi cari sekolah untuk bisa menerima anak saya, setelah itu pindah ke sekolah yang baru. Alhamdulillah anaknya dibujuk oleh keluarga, akhirnya mau sekolah lagi. Tadinya saya takut kalau sampai dia tidak mau meneruskan sekolahnya. Insya Allah mudah-mudahan dia bisa sekolah lagi seperti biasanya,” ungkap Yeni.
Sebagai seorang ibu dan ia mengatakan pasti sama dengan ibu-ibu lainnya, pastinya berharap agar anak bisa sekolah seperti yang seharusnya. Ia juga berharap dengan kejadian tersebut anak-anak tetap bisa meraih masa depannya, terlepas si anak itu nakal, bodoh atau juga yang pintar dan rajin.
“Intinya mereka adalah penerus bangsa yang pastinya selalu butuh bimbingan orang tua untuk bisa meraih masa depannya. Ada masanya nanti, dan itu pasti, karena setiap orang pernah melewati masa-masa seperti ini. Jika hak dan kewajibannya terpenuhi, akan ada nilai yang mereka bisa banggakan untuk kesuksesannya nanti. Insya Allah, karena guru yang paling berharga adalah pengalaman,” tutur Yeni.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kuningan Tresnadi, menjelaskan pihaknya sudah mengklarifikasi kepada pihak sekolah terkait persoalan tersebut. Bahkan Kepala SMAN 1 Cidahu didampingi Wakasek Kesiswaan dan beberapa guru, datang langsung ke gedung DPRD untuk mengklarifikasi persoalan tersebut kepada pihak Komisi IV.