Turun Terima Medali dan Snack, lalu Tancap Gas Lagi

Turun Terima Medali dan Snack, lalu Tancap Gas Lagi
0 Komentar

Lalu mereka berempat secara bergilir difoto. Seperti tak ingin kelewat momen, keluarga yang mengantar itu, masih di atas motor, ikut mengabadikan lewat kamera ponsel. Lalu lanjut foto di booth background garis-garis warna cokelat-putih.
Bertuliskan: Congratulations Graduation Drive Thru by Motorcycle (Survive in This Pandemic). Sambil menunjukkan medali yang telah dikalungkan dan sampul ijazah yang baru diserahkan. Sementara keluarga rangkap driver yang mengantar, sudah menunggu di dekat pintu keluar. Mengantre memanjang. Selesai foto di booth, siswa menghampiri. Lalu segera berbegas setelah menerima bingkisan isi snack.
Prosesi wisuda dimulai tepat pukul 07.50 WIB. Dijadwalkan berakhir pukul 14.00 WIB. Satu kali prosesi diestimasi 2 menit. Maksimal. Kondisi di lapangan hanya memakan waktu 1.38 detik. Tak sempat terjadi antrean panjang. Malah para guru lebih banyak waktu menunggu. Karena semua tak seperti yang diharapkan. Beberapa siswa telat.
Sehingga prosesi sesekali terjeda beberapa menit. Jika ada siswa yang tak diantar wali karena berbagai alasan, sekolah mensiagakan OSIS. Lengkap dengan motor seperti yang disampaikan awal.
Ada empat motor yang standby. Menunggu di akses masuk. Anggota OSIS itu bertindak layaknya anggota keluarga lain yang mengantar. Menjemput siswa mulai turun dari angkutan umum. Hingga mengantarnya kembali ke titik tunggu angkutan untuk pulang.
Wisuda drive thru ini dikelompokkan per kelas. Satu kelas ada 36 siswa. Total ada 10 kelas. Lulusan tahun 2021 ini ada 350 siswa. Dengan persentase kelulusan 100 persen.
Wisuda drive thru by motor cycle tergolong baru di Cirebon. Bahkan konsep ini terbilang asing. Karena umumnya drive thru menggunakan mobil. Lalu ada lebih dari satu anggota keluarga yang mengantar. Kampus di Indonesia termasuk di Cirebon sudah ada yang melakukan itu.
Namun SMAN 6 punya pertimbangan sendiri. Alasannya karena memiliki halaman sekolah yang tak cukup luas. Itu —drive thru pakai mobil- sudah disimulasikan. Ternyata terlalu ruwet. Berdesakan. Juga memakan waktu yang tidak sebentar. Khawatir tak mendapat rekomendasi pelaksanaan wisuda dari Satgas Covid-19, akhirnya diputuskan menggunakan motor.
Karena memakan waktu yang singkat. Sederhana namun tetap bermakna. “Ke depan tidak menutup kemungkinan juga jika (wisuda, red) menggunakan becak,” kata Hartono, yang pernah menjabat kepala SMAN 1 Gegesik, Kabupaten Cirebon, itu.

0 Komentar