Tomy menjelaskan, di 2022, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) melaksanakan 11 program, 22 kegiatan dan 70 sub kegiatan dengan anggaran sebesar Rp269.763.197.146.
Dari angka tersebut, berhasil direakisasikan sebesar Rp.253.297.136.844, atau dengan prosentase 93,90 persen dengan jumlah anggaran tersisa sebesar Rp.16.466.060.302. “Capaian realisasi serapan anggaran kita cukup tinggi, ada diangka 93 persen lebih,” ujarnya.
Menurut dia, khusus untuk bidang Bina Marga dari pagu Rp144,3 miliar berhasil direalisasikan sebesar Rp136,6 miliar dengan prosentase 94,6 persen.
Baca Juga:AMBYAR! Keluar Tol Disambut Jalan Rusak Kabupaten Cirebon, Banyak LubangnyaHarga BBM Pertamina, Apakah Ada Perubahan Lagi Mulai 1 Februari 2023?
“Bidang Bina Marga Melaksanakan 2 program, 2 kegiatan dan 10 sub kegiatan. Ini kita optimalkan sehingga serapannya bisa maksimal diangka 94,6 persen,” imbuhnya.
Serapan paling besar, kata Tomy, paling besar digunakan untuk beberapa kegiatan. Di antaranya, pembebasan lahan PPI Gebang 2,935 meter persegi senilai Rp601 juta, panjang jalan kabupaten yang ditingkatkan sepanjang 40,88 KM.
Kemudian jalan kabupaten yang dipelihara secara periodik 24,35 KM, jalan kabupaten yang dipelihara secara rutin 414,02 KM Serta pergantian jembatan sebanyak 16 unit jembatan.
“Dengan jumlah anggaran segitu tentu kita belum bisa mengcover semua jalan. Tahun ini dari 564 ruas jalan, baru 200 jalan saja yang direkontruksi.Sisanya kita harapkan bisa diselesaikan antara periode 2023 dan 2024,” bebernya.
Kabupaten Cirebon sendiri punya 1240,3 KM panjang jalan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten. Di 2021, jumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan berat ada 101,5 KM. “Sementara di 2022, angkanya berhasil kita perkecil dan saat ini jumlah panjang jalan yang dalam kondisi rusak berat tinggal 50,5 KM,” tandasnya. (dri)