RADARCIREBON.ID – Hari ini tepat 1 abad Nahdlatul Ulama (NU). Seratus tahun yang lalu dalam hitungan tahun hijriyah, lahirlah NU yang digagas oleh para kiai Nusantara. Tepatnya 16 Rajab 1344 Hijriyah.
Sekarang 16 Rajab 1444 Hijriyah. Sudah 1 abad NU berkiprah dalam segala bidang: keagamaan, kemasyarakatan, sosial, pendidikan dan kesehatan dan sebagainya. Terdepan dalam menjaga dan merawat ahlussunnah wal jama’ah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bangunan di Bubutan 6 No 20 Surabaya menjadi saksi sejarah. Menjadi tempat berkumpulnya para kiai Nusantara, 1 abad yang lalu. Atas rahmat dan rida Allah SWT, pertemuan para kiai pada 16 Rajab 1344 Hijriyah itu sepakat mendirikan organisasi yang disebut Nahdlatul Ulama. Meskipun pertemuan itu dalam penjagaan ketat oleh tentara penjajah.
Baca Juga:MEMILUKAN, Rumah di Cibingbin Terbakar Ketika Pemiliknya Pergi ke Kampung IstrinyaHilang Dua Hari, Rusiti Ditemukan di Sungai Cisanggarung, Kondisinya Begini
Riwayat menyebutkan bahwa 1 abad lalu yang mengusulkan nama Nahdlatul Ulama sebagai organisasi para kiai itu adalah KH Mas Alwi. Yang kemudian disepakati Bersama oleh para kiai yang hadir dan disetujui oleh KH Hasyim Asy’ari.
Lantas siapakah yang menciptakan lambang Nahdlatul Ulama, dan apa arti dari lambang itu?
Berikut ini penjelasan Kiai Moh Ma’ruf Khozin, Katib Suriah PWNU Jawa Timur, saat Ngaji Online dengan Pengurus Cabang Internasional Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman, Minggu (5/2/2023) malam pukul 20.00-21.00 WIB.
Pencipta lambang NU adalah Kiai Haji Ridwan Abdullah. Setelah para kiai Nusantara sepakat dengan pembentukan organisasi Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asy’ari menugaskan Kiai Ridwan untuk membuat lambang NU. Di kalangan para kiai sudah mafhum bahwa Kiai Ridwan memang berbakat melukis. Sehingga ditunjuklah untuk membuat lambang NU.
“Kiai Hasyim Asy’ari berpesan kepada Kiai Ridwan, ada 2 syarat membuat lambang NU. Jangan meniru lambang organisasi lain dan harus punya ‘haibah’ tidak membosankan,” ungkapnya.
Kiai Ridwan berkali-kali membuat gambar lambang NU dan diajukan ke para kiai, tapi tidak disetujui. Akhirnya ia istikharah lalu mimpi melihat bumi dan bintang. Segeralah ia membuat lambang berdasarkan hasil istikharahnya itu, dan disetujui. Kemudian Kiai Wahab Hasbullah menambah tali melingkari gambar bumi.