RADARCIREBON.IDÂ – Presiden Recep Tayyip Erdogan umumkan mengumumkan tiga hari berkabung nasional di Turki sebagai bentuk belasungkawa atas serangan Israel terhadap warga Palestina yang tidak berdosa, terutama merespon serangan yang menerjang Rumah Sakit (RS) di Gaza.
Dalam postingan di akun media sosialnya, Presiden yang akrab dikenal dengan Erdogan ini turut merasakan duka warga Palestina yang kehilangan nyawa dan terluka akibat serangan tersebut.
Masih dalam postingan yang sama, Presiden Erdogan juga turut mengatakan bahwa sebagai orang Turki dirinya ikut merasakan kepedihan yang dialami warga Palestina atas konflik yang sudah berlangsung sejak lama itu.
Baca Juga:Cara Mengatasi Selangkangan Gatal, Ketahui Ini Langkah Ampuhnya!7 Penyebab Gatal Selangkangan dan Testis yang Bikin Ingin Terus Garuk
“Sebagai Turki, dalam hati kami merasakan kepedihan luar biasa yang dialami saudara-saudara kami di Palestina,” tulis Erdogan seperti dikutip Radarcirebon.id dari akun Twitter/X @RTErdogan pada Kamis (19/10).
Sebagai bentuk belangsungkawanya terhadap warga Palestina, Erdogan kemudian mengumumkan hari berkabung nasional di Turki pada Rabu (18/10) kemarin.
Adapun hari berkabung nasional di Turki tersebut akan berlangsung selama tiga hari.
Selain itu, Erdogan juga mengatakan bahwa hari berkabung nasional selama tiga hari di Turki itu merupakan bentuk penghormatan terhadap ribuan martir yang sebagian adalah anak-anak dan warga sipil tak berdosa.
“Sebagai syarat penghormatan kami terhadap ribuan syuhada, yang sebagian besar adalah anak-anak dan warga sipil tak berdosa, 3 hari berkabung nasional telah diumumkan di negara kita.” tandas Erdogan.
Dalam postingan tersebut juga memuat keputusan deklarasi berkabung nasional.
Dalam keputusan tersebut menyebut bahwa hari berkabung nasional itu dilakukan untuk menghormati dan ikut merasakan penderitaan yang sama dengan warga Palestina yang sedang mengalami penderitaan akibat perang tak berkesudahan.
Terlebih lagi saat Rumah Sakit (RS) Al-Ahli di Gaza juga turut menjadi sasaran serangan Israel pada Selasa (17/10) waktu lalu.