Menhub mengatakan, salah satu alasan pemindahan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati karena di Husen landasannya pendek dan ada cekungan. Dari segi safety, ia mengatakan Bandara Husen bermasalah ditambah lagi populasinya sudah banyak.
“Kita butuh landasan yang panjangnya seperti Bandara Kertajati yang ukurannya 3.000 meter, ini memadai. Di Husein cuma 2.200,” ujarnya.
“Landasan yang panjang ini (di Bandara Kertajati, red) supaya pesawat besar bisa mendarat. Dari Jabar bisa langsung ke Arab, Eropa, Amerika, dan lainnya. Tentu ini akan meningkatkan trafik ke Jabar dan teman-teman bisa dari sini,” ucapnya.
Baca Juga:Ke Bandara Kertajati dengan Akses Cepat Didukung Tol Cisumdawu, Ini Pilihan ArmadanyaCerita dari Mereka yang Terbang dari Kertajati: Semua Sudah Keren, Tinggal Satu Ini Saja yang Belum Lengkap
Dirinya juga menambahkan, bagi para penumpang yang akan terbang dari Bandara Kertajati ada diskon 50 persen.
“Silakan cek OTA tiket ke Bali dari kertajati cuma 600 sampai 700 ribuan. Itu bukan insentif lagi dengan harga segitu. Orang Bandung bisa foya-foya di Bali. Kalau dari Jakarta bisa Rp1,4 juta,” ucapnya.
“Saya juga minta semua penerbangan, Garuda, Citilink, Lion Air, Batik, AirAisa, beri tiket khusus karena kita pengen buat keramaian,” sambungnya.
Ia mengatakan ada konsep keramaian untuk menarik jumlah penumpang. Apalagi sudah banyak permintaan ke luar negeri.
“Waktu road show ke Saudi, Dubai, India, Malaysia, sangat ingin buka rute penerbangan ke Kertajati karena wisata sangat indah. Diskon kalau bisa selamanya. Tapi kita belum tahu sampe kapan,” ujarnya.
Sementara Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mngatakan bahwa saat ini akses ke Bandara Kertajati sudah lancar karena ada Cisumdawu. Pihaknya juga minta ASN Jabar untuk terbang dari Kertajati.
Bahkan, kata Bey, Persib Bandung telah komitmen akan terbang dari Bandara Kertajati pada 17 Desember 2023. (bae)