China Lindungi 2,4 Juta Hektare Lahan Basah Lewat 903 Taman Nasional

Lahan Basah
XINHUA  TAMAN BASAH: Dalam 20 tahun terakhir, China telah membangun 903 taman lahan basah nasional, menurut seminar internasional yang diadakan di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China timur, Rabu (30/4/2025).
0 Komentar

HANGZHOU – Dalam 20 tahun terakhir, China telah membangun 903 taman lahan basah nasional sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan, menurut seminar internasional yang diadakan di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China timur, Rabu (30/4/2025). Taman-taman ini berhasil melindungi 2,4 juta hektare lahan basah, menyediakan habitat penting bagi berbagai spesies satwa liar nasional.

Yan Zhen, Wakil Kepala Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional (National Forestry and Grassland Administration/NFGA) China, menegaskan bahwa konservasi lahan basah menjadi prioritas negara selama bertahun-tahun. Telah melakukan upaya yang berkelanjutan untuk mencapai tujuan tersebut.

Total luas lahan basah di China mencapai 56,35 juta hektare, termasuk 82 lahan basah bernilai penting secara internasional, menjadikan China salah satu negara dengan lahan basah terpenting di dunia.

Baca Juga:Gelar Tinju untuk Cegah TawuranSukseskan Swasembada Pangan, Wakil Bupati Indramayu Dukung Percepatan Tanam Padi

Selain perlindungan, China juga telah melakukan restorasi ekologi yang signifikan. Sekitar 300.000 hektare lahan basah telah direstorasi melalui rencana konservasi nasional khusus. Yan juga menyampaikan bahwa China mendirikan Pusat Mangrove Internasional untuk mendukung kerja sama global dalam melestarikan ekosistem lahan basah.

“Sebagai bagian dari upaya untuk mendorong kerja sama internasional di sektor tersebut, China telah mendirikan Pusat Mangrove Internasional, yang berkontribusi pada upaya konservasi lahan basah global,” ujar Yan.

Ke depan, NFGA berencana memperkuat perlindungan ekosistem lahan basah secara menyeluruh dengan fokus pada proyek besar di kawasan penting seperti cekungan Sungai Yangtze dan Sungai Kuning. Upaya ini mencakup peningkatan kerja sama dan pertukaran pengalaman di tingkat internasional, serta partisipasi aktif China dalam tata kelola ekologi global.

“Otoritas kehutanan dan padang rumput itu juga akan bekerja untuk meningkatkan kerja sama dan pertukaran internasional dalam perlindungan lahan basah, serta berpartisipasi secara aktif dalam tata kelola ekologi global,” ungkapnya.

Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen negara untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat upaya konservasi demi keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang. (antara)

0 Komentar